Lingkar Berita Pendidikan Indonesia

Sejarah Universitas, dari Masa ke Masa

Pada medio tahun 2004, di sebuah pertemuan Pascasarjana seluruh Indonesia, Menteri Pendidikan kala itu, yaitu Prof. Drs. A. Malik Fadjar, M.Sc., sempat menantang kepada seluruh hadirin untuk menghilangkan gelar akademik pada kartu nama masing-masing. Menurutnya kala itu, gelar akademik sudah berubah menjadi seperti halnya perolehan darah biru pendidikan. 

Seperti halnya dijelaskan oleh Encyclopedia Britannica, Universitas memang memiliki kewenangan untuk memberikan gelar dalam berbagai bidan studi. Universitas pula, lembaga yang menawarkan gelar sarjana dan gelar profesional lain kepada masyarakat.

Universitas Pertama di Dunia

Tahukah di belahan dunia manakah, pertama kali berdiri Universitas? Menurut keterangan yang dipublikasikan oleh Encyclopedia Britannica, Universitas modern pertama di dunia Barat, adalah sekolah kedokteran di Salerno, Italia. Sementara Universitas pertama di Barat, didirikan di Bologna pada akhir abad ke-11. Sementara Universitas pertama di Eropa Utara, adalah University of Paris yang didirikan antara tahun 1150 dan 1170. Bahkan University of Oxford  di Inggris pun, dinyatakan menengok University of Paris sebagai model. 

Sebelumnya, seperti telah ditulis oleh Manchester University Press, bahwa Universitas al-Qarawiyyin di Fez di Maroko, adalah Universitas pertama di dunia. Kampus ini didirikan pada tahun 859, dan diakui oleh UNESCO dan Guinness World Records, sebagai lembaga pendidikan pemberi gelar pertama di dunia. 

Beberapa Universitas paling awal di duni Barat, diketahui juga mengeluarkan piagam yang diberikan oleh para Paus dan Raja. Mereka laksana perusahaan yang mencetak mahasiswa dan para master. Master adalah sebutan bagi peserta program Pascasarjana. Contoh Universitas yang berdiri di bawah otoritas kekaisaran kala itu, adalah Universitas Naples dan Universitas Toulouse. 

Meski demikian, Universitas tersebut dibebaskan untuk mengatur diri mereka sendiri. Mahasiswa dan peserta program Magister, bersama-sama dapat memilih Rektornya sendiri. Itu adalah sebuah kemerdekaan, yang harus ditukar dengan beban atas biaya operasional dan gaji dosen. 

Karenanya, setiap kampus pada waktu itu, berlomba-lomba menyenangkan mahasiswa mereka. Jika tidak, maka mahasiswa yang tidak puas dapat pindah ke kampus lain, atau justru mendirikan kampus baru di kota lain. Sejarah ini dibuktikan dengan berdirinya University of Cambridge pada 1209 yang ternyata adalah buah ketidakpuasan mahasiswa yang pindah dari Oxford. Sejarah berulang, sekitar 20 tahun kemudian, ganti University of Oxford yang mereguk keuntungan atas pindahnya para mahasiswa dari Paris.

Sementara di dataran Amerika, kampus pertama yang berdiri di sana adalah Universitas Santo Domingo di Republik Dominika pada tahun 1538. Lalu ada Universitas Michoacán yang berdiri pada tahun 1539 di Meksiko. Sementara di wilayah Amerika, kampus yang berdiri paling awal adalah Harvard pada tahuh 1636, William and Mary tahun 1693, Yale pada  tahun 1701, Princeton tahun 1746, dan Kings College pada tahun 1754 yang sekarang dikenal sebagai Columbia University di New York. 

Setelah tahun 1862, kemudian berganti lahir beberapa kampus seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cornell University, State universities of Illinois, Wisconsin, dan Minnesota. Kesemuanya berdiri di atas tanah milik negara, pasca diberlakukannya The Morrill Act.

Kampus pada Era Reformasi Protestan 

Reformasi protestan pada abad ke-16 ternyata mempengaruhi beberapa Universitas di Eropa. Di Jerman, banyak kampus berbasis Protestan yang baru didirikan, termasuk pengambilalihan sekolah tua oleh penganut Protestan. Pada sisi lain, banyak Universitas berbasis Katolik, yang berusaha mempertahankan pembelajaran tradisional yang masih terhubung dengan gereja Katolik. 

Di era ini, meski banyak Universitas yang mengalami penurunan, akibat aksi saling membela doktrin antara kedua kubu, namun juga berdiri kampus baru. Kampus baru yang berdiri antara lain di Edinburgh pada tahun 1583, di Leiden pada tahun 1575, dan di Strasbourg pada tahun 1621.

Pada tahun 1694 berdiri kampus pertama yang melepaskan ortodoksi keagamaan dalam bentuk apapun. Mereka adalah Universitat Halle di Jerman, yang kemudian diikuti oleh pendirian Universitat Gottingen pada tahun 1737. Sejak tahun 1809 Universitat Berlin, mulai melakukan metode penelitian pada eksperimen berbasis laboratorium. Universitas-universitas di Jerman ini, kemudian menjadi model bagi pendirian Universitas lain di Eropa dan Amerika.

Modernisasi Kampus

Pada abad ke-19, beberapa negara seperti Italia, Spanyol, dan Prancis melakukan reorganisasi dan sekularisasi kampus. Kala itu, perempuan sudah mulai diterima di Universitas. Pada akhir abad ke-19 dan ke-20, negara seperti UK dan Prancis, mendirikan banyak kampus di koloni mereka, di wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika. 

Tren pada awal abad ke-20, kampus banyak memasukkan studi tentang bahasa dan satra modern. Sementara studi teologi dan bahasa latin, sudah mulai dipinggirkan. Pada sisi lain, disiplin ilmu seperti ekonomi, politik, psikologi, dan sosiologi menjadi mulai diajarkan.

Universitas di era modern, kebanyakan dibiayai oleh pemerintah. Sementara yang tidak, akan tergantung dengan biaya kuliah yang dibebankan kepada mahasiswa. Pada universitas modern, bisa memiliki mahasiswa hingga 30.000 orang. Pada universitas berbasis virtual seperti Universitas Terbuka, bahkan bisa memiliki lebih dari 200.000 mahasiswa. 

 

 

Sumber:
britannica[dot]com
manchesteruniversitypress[dot]co[dot]uk
Ilustrasi foto:
Gresham College Channel on youtube[dot]com


 

Share :


Post Comment