Lingkar Berita Pendidikan Indonesia

Untuk Tangkal Corona, Indonesia Butuh Pahlawan Kemanusiaan

"Rasa duka yang dalam terhadap para pejuang garda depan yang gugur karena Covid-19, " demikian disampaikan oleh Dr.  Moeldoko, selaku Kepala Staf Kepresidenan RI pada hari Senin (23/3) lalu, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta. 

Dikutip dari publikasi Kantor Staf Presiden, negara memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para relawan dan tenaga medis yang berjuang mengatasi penyebaran wabah Covid-19. Seperti diketahui, enam tenaga medis telah meninggal dunia, akibat terkena Covid-19 saat bertugas.

Selain memberi apresiasi, pemerintah diberitakan juga memberi insentif bagi tenaga medis yang berjuang dalam menangani pandemi Corona ini. Para dokter spesialis, nantinya akan memperoleh insentif sebesar Rp. 15 juta, dokter umum dan dokter gigi sebesar Rp. 10 juta, bidan dan perawat sebanyak Rp. 7.5 juta, sementara tenaga medis lain akan memperoleh Rp. 5 juta.

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Di tengah hiruk pikuk pemberitaan penanganan penyebaran Covid-19 di tanah air, di sebuah desa terpencil di Jawa Timur juga muncul pahlawan kemanusiaan. Meski rumahnya berjarak 663 km dari pusat ibu kota negara, namun warga Kecamatan Kare, Madiun ini, juga ingin berbuat sesuatu untuk bangsanya.

Diberitakan pertama kali oleh JTV pada Kamis (26/3) kemarin, di Madiun terdapat dua orang kakak beradik yang memiliki inisiatif mulia. Farida Intan Sari dan Kristia Anggun, berinisiatif membuat masker kain, sebagai langkah kecil dari mereka untuk turut berkontribusi dalam memutus rantai penyebaran virus Corona.

Sejak sembilan hari lalu, keduanya bahu-membahu untuk membuat masker berbahan dasar kain katun dan ceruti. Mendengar pemberitaan langkanya masker di apotek dan swalayan, mereka yang juga pengusaha konveksi ini, memutuskan untuk menunda produksi hijab dan gamis yang dipersiapkan untuk menyambut momen Ramadhan.

"Dulu tahun 2018 kami memulai bisnis hijab. Buat masker, ya baru darurat Corona ini," ujar Farida Intan. Meski keduanya adalah penguasaha, namun mereka berniat untuk tidak memperjualbelikan masker buatannya. Melainkan akan diberikan secara cuma-cuma atau gratis.

"Saya rasakan sendiri cari masker itu susah banget. Dimana-mana gak ada, Kalaupun ada, itu langka banget. Harganya juga mahal, makanya saya sama adik saya, berinisiatif bikin masker kain bikinan sendiri, dan kami berniat bagi-bagi gratis, buat membantu orang-orang yang memang bener-bener butuh masker," tukasnya. Untuk itu, kakak beradik ini memutuskan untuk memproduksi masker kain dalam jumlah banyak, bahkan hingga mencapai 120  masker per hari. Untuk skala rumahan, tentu ini adalah langkah besar. 

"Banyak yang minta, banyak temen kami yang minta. Dari Bali ada, dari Surabaya, Malang, Rumah Sakit, (lembaga) Yatim Piatu. Yang ke sini juga banyak," imbuh Farida. Namun demikian, mereka mengaku membatasi setiap permintaan masker. Sedianya satu orang hanya bisa mendapatkan satu masker saja. Sementara satu lembaga, dipatok akan menerima 20 masker kain.

Hadirnya Pahlawan Kemanusiaan, Permudah Penanganan Covid-19

Sebagaimana telah diberitakan oleh Edukota News, baru-baru ini banyak pihak yang mulai menunjukkan kepedulian terhadap penanganan wabah Corona di Indonesia. Langkah sekecil apapun, tentu akan dibutuhkan dalam usaha untuk menekan penyebaran wabah Corona.

Pengusaha kecil seperti Farida Intan dan Kristia Anggun saja, dapat tergerak untuk turut berkontribusi. Maka dapat dibayangkan, jika seluruh komponen bangsa, termasuk para pengusaha besar, sudah mau turun untuk bahu-membahu dalam mengatasi wabah ini, maka tentu Indonesia akan dapat segera melepaskan diri dari serangan Covid-19. Langkah kecil, sudah terbukti mampu memberi dampak perubahan. Langkah besar, tentu akan lebih banyak dapat memberi pertolongan.

Tidak perlu bertanya tentang apa yang dapat dilakukan, namun segera ikuti kata hati untuk turut bergotong-royong. Kehadiran aneka media teknologi massa, akan dapat membantu perolehan informasi yang dibutuhkan. Setidaknya, dengan tetap berdiam diri di rumah, adalah langkah kecil untuk turut berpartisipasi dalam mengatasi masalah kebangsaan ini.

Seperti halnya dilakukan oleh Teddy Kurniawan. Pengusaha yang juga berasal dari Madiun ini, membagikan 1000 masker gratis, sabun, dan tempat cuci tangan untuk pedagang dan pengunjung pasar. Sebagaimana diberitakan oleh RRI, Teddy membagi-bagikan bantuannya itu di tiga titik keramaian, yakni di pasar besar Madiun, pasar Kawak, dan pasar Sleko kota Madiun.  

Jika mereka saja bisa membantu, lantas apa yang bisa kita bantu?

 

Sumber:
ksp[dot]go[dot]id
Channel JTV Madiun dalam youtube[dot]com
rri[dot]co[dot]id
Ilustrasi foto:
Channel JTV Madiun dalam youtube[dot]com

Share :


Post Comment