Lingkar Berita Pendidikan Indonesia

UTBK 2020, Ujian Pertama di Era Pandemi

Tahap pertama pelaksanaan UTBK telah berhasil dilaksanakan. Pada tahun 2020 ini, peserta UTBK dilaporkan mencapai 706.901 orang. Sementara total kapasitas yang disediakan oleh LTMPT adalah untuk 1.435.130 orang.

Artinya hanya terdapat 49,3 persen peserta dari kapasitas maksimum yang telah disediakan. UTBK tahap pertama, dilaksanakan selama enam hari, sejak tanggal 5 Juli - 10 Juli 2020 lalu. Sebelumnya, panitia memberi kesempatan kepada peserta untuk mencetak ulang kartu tanda peserta pada tanggal 4-5 Juli 2020. Namun hingga batas waktu yang ditentukan, masih terdapat 4,25 persen yang tidak melakukan cetak ulang.

UTBK 2020 Diwarnai Relokasi Tempat Ujian

Sesuai dengan konfrensi pers daring yang dilakukan oleh LTMPT, disebutkan bahwa UTBK 2020 dilaksanakan dalam kerangka kebijakan untuk melindungi, menjaga kesehatan dan keselamatan peserta. Selain itu, panitia juga berkomitmen untuk turut   mencegah penyebaran Covid-19 dengan membatasi mobilitas pergerakan peserta. 

Oleh karenanya, pelaksanaan UTBK 2020 juga melibatkan Perguruan Tinggi Swasta sebagai tempat pelaksanaan ujian. Namun demikian, beberapa hari menjelang pelaksanaan ujian, panitia disibukkan dengan relokasi yang disebabkan oleh mundurnya beberapa kampus yang semula menyatakan siap untuk menjadi tempat pelaksanaan ujian.

Ketua UTBK Unair, Prof. Junaidi Khotib kepada harian pagi Jawa Pos, pada 11 Juli 2020 lalu menyebut terdapat sekitar 1.500 peserta yang harus di-reschedule dari PENS sebagai tempat pelaksanaan ujian. Selain itu, panitia mengaku juga harus merelokasi sekitar 10.500 peserta yang semula ditempatkan di Universitas Negeri Surabaya.

Kampus lain yang akhirnya urung menggelar pelaksanaan UTBK adalah Universitas Nusa Cendana, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sementara peserta yang berasal dari luar kota Bogor yang semula hendak mengikuti ujian di IPB, akan direlokasi ke tempat lain, sesuai dengan lokasi terdekat dari domisili setiap peserta. Hal ini dilakukan, setelah Walikota Bogor melarang peserta dari luar untuk memasuki Kota dan Kabupaten Bogor. Selain dipindahkan ke kampus lain, sebagian mereka direncanakan untuk dipihdah ke UTBK tahap 2, yang hendak dilaksanakan mulai 20- 29 Juli 2020 nanti. 

Kebijakan Pencegahan Covid-19

Atas dasar usaha untuk menekan laju penyebaran Covid-19, LTMPT telah mengeluarkan surat nomor 18/SE.LTMPT/2020 tentang persyaratan kesehatan dalam pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020. Bagi mereka yang dinyatakan reaktif, tidak diperkenankan mengikuti ujian. Solusinya, mereka akan diberi kesempatan untuk mengikuti ujian pada Tahap kedua.  

Sementara melalui surat terbaru yang ditandatangani oleh Ketua LTMPT pada tanggal 12 Juli 2020, disebutkan bahwa peserta tahap kedua adalah mereka yang memiliki hasil rapid test non reaktif, atau hasil Swab yang negatif. Bagi mereka yang masih dinyatakan reaktif hingga tanggal 22 Juli 2020, terpaksa tidak diperbolehkan untuk mengikuti tes UTBK-SBMPTN tahun 2020 ini.

Pelaksanaan UTBK 2020

Dari hasil pemantauan, pelaksanaan UTBK di setiap ruangan cenderung berjalan dengan baik. Peserta UTBK terlihat mengikuti tahapan tes online dengan lancar, tanpa mengalami kendala teknis. Sebelum memulai tes, setiap peserta diberi nomor token yang merujuk pada paket soal yang berbeda, serta mendapatkan kesempatan untuk melakukan latihan mengerjakan soal secara digital.

Setiap peserta mengenakan masker dan sarung tangan. Panita juga menyediakan alat tulis dan kertas buram bagi setiap peserta UTBK. Pengawas ujian juga dilengkapi dengan face shield dan sarung tangan. Setiap harinya, terdapat 2 sesi ujian dimana jeda antar sesi diberi waktu hingga 3 jam. Hal ini dilakukan, untuk mencegah terjadinya kerumunan peserta.

Tahun ini, peserta hanya mengerjakan ujian pada materi tes skolastik saja. Tes skolastik terbagi menjadi 5 sub materi, meliputi kemampuan penalaran umum, kemampuan memahami bacaan dan tulisan, pengetahuan dan pemahaman umum, kemampuan kuantitatif, serta kemampuan bahasa Inggris. 

Kesemuanya berjumlah sekitar 75 soal yang harus diselesaikan dalam waktu kurang lebih 2 jam. Kemampuan bahasa Inggris adalah jenis tes pamungkas yang ada di ujung rangkaian tes skolastik tahun ini. Pada masing-masing kelompok materi ujian, terdapat jeda sekian detik untuk menuju sub materi berikutnya. Jika waktu ujian telah dinyatakan habis, maka sistem akan tertutup secara otomatis dengan menyimpan setiap jawaban terakhir yang telah diisi oleh peserta.

 

Sumber:
ltmpt[dot]ac[dot]id
Harian pagi Jawa Pos, 11 Juli 2020
LTMPT Official Channel dalam youtube[dot]com
Ilustrasi foto:
LTMPT Official Channel dalam youtube[dot]com

 

Share :


Post Comment