Usia Kehidupan di Bumi Sudah 3.5 Miliar Tahun
Usia bumi memang diperkirakan telah mencapai 4.5 miliar tahun yang lalu. Pembuktian berdasarkan penelitian terhadap batu-batuan, dirasa sulit. Semakin tua usia bebatuan, akan kian sulit untuk meneliti kapan oksigen dihasilkan oleh fosil mikroba. Padahal itu terkait erat dengan pertama kali, lahirnya kehidupan di muka bumi.
Ternyata ada pengetahuan terbaru terkait dengan perkiraan usia kehidupan di muka bumi. Sebelumnya, sudah banyak informasi yang dikenal masyarakat melalui penentuan usia bumi menurut Islam, usia bumi menurut Al Quran, hingga usia bumi menurut al kitab. Usia kehidupan di bumi menurut sains, sebelumnya diperkirakan sekitar 2.4 miliar tahun yang lalu.
Taksiran tersebut didasarkan pada terjadinya peningkatan oksigen secara dramatis di atmosfer pada sekitar 2.4 miliar tahun yang lalu. Umur kehidupan di bumi menurut ilmu pengetahuan, didasarkan pada organisme Cyanobacteria yang diketahui pertama kali berevolusi pada 2.4 miliar tahun yang lalu. Cyanobacteria ini, adalah organisme tertua yang mampu melakukan fotosintesis oksigenik, yang memproduksi oksigen.
Usia kehidupan di bumi menurut sains, merujuk pada Cyanobacteria yang ternyata telah mampu melakukan bentuk fotosintesis yang relatif sama dengan yang dilakukan tanaman yang ada dewasa ini. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Imperial College London, berpeluang merubah pandangan ilmuwan terkait usia bumi saat ini. Menurut temuannya seperti yang telah diinformasikan oleh sciencedaily[dot]com, fotosintesis oksigenik muncul, setidaknya 1 miliar tahun sebelum Cyanobacteria berevolusi. Dalam hal ini, bisa jadi fotosintesis tertua telah ada lebih awal dalam sejarah 4.5 miliar tahun usia bumi.
"Jika Cyanobacteria anggap saja berusia 2.5 miliar tahun, ini berarti fotosintesis oksigenik sebenarnya telah dimulai sejak 3.5 miliar tahun yang lalu," demikian ujar Dr. Tanai Cardona dari Department of Life Sciences pada Imperial College. Jadi, oksigen diperkirakan telah ada sejak 3.5 miliar tahun yang lalu.
Untuk dapat mengetahui usia kehidupan di muka bumi, ilmu pengetahuan kemudian meneliti evolusi dari 2 protein utama yang terlibat dalam proses fotosintesis oksigenik. Sebelumnya, fotosintesis oksigenik dan Cyanobacteria dianggap sebagai suatu hal yang sama. Padahal, asal usul fotosintesis oksigenik dan leluhur Cyanobacteria, terdapat pada rentang waktu yang panjang antara satu dengan yang lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Imperial, menyebut bahwa untuk menemukan kapan oksigen dapat diproduksi untuk pertama kalinya, maka peneliti terlebih dahulu berusaha menemukan kapan Cyanobacteria pertama kali berevolusi. "Ini adalah perubahan perspektif yang besar," ujar Dr. Cardona.
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan ke dalam jurnal Geobiology, menunjukkan bahwa asal-usul fotosintesis oksigenik, dimulai jauh sebelum leluhur Cyanobacteria muncul. Hal ini sejalan dengan data geologis yang menunjukkan bahwa oksigen kemungkinan sudah ada sejak sebelum 3 miliar tahun yang lalu.
BERITA LAIN:
Ditemukan, Model Komputer Pengamat Satwa Liar
Menadah Inspirasi dari Prof. Dyson sebagai Guru Sejati
Bahasa Isyarat, Perlu Ada di Pendidikan Formal
Personal Branding, Mulai dari Alika, Ronaldo, hingga Oprah
Pelajari Sukses Bisnis Islami, UI Undang CEO Wardah Beri Kuliah Tamu
Sumber berita: sciencedaily[dot]com dalam tulisan Hayley Dunning yang berjudul Oxygen could have been available to life as early as 3.5 billion years ago.
Foto: sciencedaily[dot]com