A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/var/cpanel/php/sessions/ea-php56/ci_session4g7dohibg2o56n8d23p61t6fut135kjc): failed to open stream: Disk quota exceeded

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 174

Backtrace:

File: /home/edukotac/public_html/application/controllers/AdminBerita.php
Line: 7
Function: __construct

File: /home/edukotac/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Cannot send session cookie - headers already sent by (output started at /home/edukotac/public_html/system/core/Exceptions.php:271)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /home/edukotac/public_html/application/controllers/AdminBerita.php
Line: 7
Function: __construct

File: /home/edukotac/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Cannot send session cache limiter - headers already sent (output started at /home/edukotac/public_html/system/core/Exceptions.php:271)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /home/edukotac/public_html/application/controllers/AdminBerita.php
Line: 7
Function: __construct

File: /home/edukotac/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Lingkar Berita Pendidikan Indonesia

Lingkar Berita Pendidikan Indonesia

Ditunggu, Peran Apoteker untuk Tingkatkan Kepatuhan Pasien

Upaya pengobatan, ternyata tak hanya berhenti pada jenis penyakit yang diderita pasien, cara mengobatinya, atau obat apa yang harus ia konsumsi. Guna dapat meningkatkan hasil penanganan medis terhadap kualitas kesehatan, terdapat peluang yang dapat diambil oleh para apoteker. 

Diketahui bahwa tidak semua pasien telah menggunakan obat-obatan yang diperolehnya. Sebagian, juga ada yang tengah mengkonsumsinya, meski tidak sesuai dengan resep. Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Humaira Ameer dan Sachin H. Jain di penghujung bulan Januari 2019 lalu, diketahui bahwa separuh dari pasien, ternyata tidak melaksanakan “medication adherence”. Padahal menurut apoteker, konsekuensi dari ketidakpatuhan pasien terhadap proses pengobatan, akan berdampak besar bagi kesehatan pasien itu sendiri. 

Disebutkan bahwa terdapat sekitar 125 ribu kematian per tahun di USA, yang disebabkan oleh ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan. Karenanya WHO kemudian menetapkan peningkatan efektivitas kepatuhan, yang diyakini akan dapat membawa dampak lebih besar pada populasi kesehatan, daripada perbaikan yang dilakukan pada perawatan medis tertentu.

Alasan Pasien Tidak Minum Obat

CareMore Health, sebuah divisi dari Anthem, Inc., telah meluncurkan program untuk memanfaatkan keahlian apoteker dalam mengidentifikasi akar penyebab ketidakpatuhan dan solusi yang dapat dibangun untuk mendukung pasien. Menurut penemuan mereka, alasan pasien tidak meminum obat, ternyata sangat bervariasi. Akibatnya, solusi yang diberikan juga harus disesuaikan dengan permasalahan dari setiap individu pasien.

Menurut Humaira Ameer dan Sachin Jain, ketika apoteker mempelajari hambatan spesifik yang dihadapi oleh pasien usia lanjut misalnya, maka apoteker semestinya dapat menyesuaikan praktiknya. Misalnya, dengan beralih dari botol obat, ke kotak pil atau paket pil. Dengannya, obat dapat dipilah sebelumnya, lalu dikemas berdasarkan dosis, sehingga tidak akan lagi ada dugaan seorang pasien akan melewati batas dosis yang diberikan. Selain itu, paket pun juga dapat dirancang, agar lebih mudah dibuka. Bahkan seorang pasien berusia 68 tahun yang menderita radang sendi di kedua tangan, mengaku dimudahkan karenanya. Sebelumnya, ia merasa malu untuk mengadu ke isteri, meski sebenarnya merasa kesulitan saat membuka botol pilnya. 

Hal-hal semacam itu, yang kemudian menjadi penyebab turunnya kepatuhan pasien dalam proses pengobatannya. Melalui 250 pasien yang diketahui tidak patuh, CareMore Health memperoleh pengakuan dari sepertiga pasiennya, bahwa mereka mengaku kewalahan, ketika menerima aturan konsumsi obat, yang dianggap terlalu rumit. Seorang pasien bernama Stanley, mengaku harus menyuntik insulin hingga 5 kali sehari. Pada sisi lain, ia juga harus memeriksa kadar gula sebelum makan, untuk menentukan seberapa banyak insulin yang harus disuntikkan. Stanley seorang pensiunan yang juga harus mengasuh cucunya itu, merasa kesulitan tatkala sedang berada di luar rumah. Akibatnya, ia mengalami stres dan frustasi.

Hasil penemuan CareMore Health, juga menyatakan bahwa hampir setengah dari pasien yang diteliti, menyatakan tidak memahami mengapa mereka harus diresepkan sederet obat-obatan tertentu, atau apa yang seharusnya dilakukan terhadap obatnya. Pada pasien yang harus disuntik insulin misalnya, akibatnya ia hanya akan menyuntik insulin ketika "merasakan" kadar gulanya tinggi. Karena itu, gula darahnya tetap berbahaya bagi kesehatannya.

Penghalang kepatuhan yang lain, misalnya terkait dengan masalah biaya. Lalu ada juga yang terkait dengan daya ingat pasien, khususnya bagi pasien usia lanjut. Banyak pasien usia lanjut, merasa kesulitan mengingat kapan mereka harus meminum obat-obatan mereka, dan pil mana yang seharusnya diminum, pada saat kapan, dst. 

Peran Apoteker dalam Meningkatkan Kepatuhan Pasien 

Penelitian ini mengidentifikasi, setidaknya terdapat dua hambatan dominan yang dihadapi seorang pasien, sehubungan dengan kepatuhannya. Lantas, bagaimana apoteker dapat membantu memastikan bahwa pasien benar-benar telah mengkonsumsi obat sesuai dengan yang diharapkan? 

Sebagaimana telah diberitakan oleh Harvard Business Review, para apoteker dapat mengadakan pertemuan untuk mengedukasi para pasien. Hal ini dapat dilakukan secara langsung, atau melalui sambungan telepon. Kondisi ini untuk memberikan pemahaman, mengapa mereka harus meminum obat sesuai resep, sekaligus merancang rencana perawatan personal, guna dapat meningkatkan kepatuhan pasien. 

Cerita dari pasien, merupakan simbol dari tantangan yang dihadapi oleh mereka. Dari sana, apoteker kemudian dapat memberikan solusi untuk membantu mereka. Pada kasus Stanley misalnya, apoteker dapat menyesuaikan resep pengobatannya, sehingga agar tidak terlalu membebani, dapat membuat formulasi insulin yang berbeda, sehingga hanya perlu disuntikkan dua kali saja dalam sehari. 

Pada kasus yang lain, apoteker dapat menghentikan resep lama, dan kemudian melakukan kunjungan ke rumah pasien. Apoteker dapat membuat daftar obat baru, dan mengkonsolidasikan ke dalam kotak pil berlabel, sembari menunjukkan mana pil yang harus diminum di pagi, sore, atau malam hari. Pada kasus di Arizona, apoteker memberi layanan pengiriman sampai dengan memastikan bahwa insulin pasien telah dimasukkan ke dalam lemari es. Hal ini mengingat, cuaca Arizona yang sangat panas, diketahui dapat merusak insulin jika diletakkan pada tempat sembarangan.

Berdasarkan hasil kolaborasi dengan University of Southern California, diketahui bahwa upaya untuk menegakkan budaya kepatuhan (culture of adherence), dapat dimulai dengan kerendahan hati dari sang apoteker dalam mengenali pasien. Apoteker dapat terus mencoba untuk memahami penyebab ketidakpatuhan pasien. Apoteker klinis, dapat secara teratur memeriksa data kepatuhan pengobatan dari para pasien. 

"Kepatuhan pengobatan adalah masalah kita (apoteker,Red.) bukan masalah pasien," demikian mantra yang didengungkan oleh para punggawa CareMore Health. Melalui penelitian tersebut, pada akhirnya mereka meyakini bahwa ketika apotek dan apoteker, telah memainkan peran yang lebih besar dalam memberi layanan kesehatan, maka mandat untuk mendorong kepatuhan pengobatan, akan dapat melahirkan penghematan dan peningkatan kualitas perawatan medis. Obat-obatan terbaik, hanya akan efektif, jika telah dapat memastikan bahwa pasien telah benar-benar meminumnya sesuai resep.


Sumber: How Pharmacists Can Help Ensure That Patients Take Their Medicines? dalam hbr[dot]org 
Ilustrasi foto: Jw Ltd/Getty Images dalam hbr[dot]org  

Share :


Post Comment

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Unknown: Failed to write session data (user). Please verify that the current setting of session.save_path is correct (/var/cpanel/php/sessions/ea-php56)

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: