Lingkar Berita Pendidikan Indonesia

Peserta UTBK, Bisa Ikuti Dua Kali Tes

Jika sebelumnya Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) hanya diikuti oleh sebagian lulusan SLTA, maka kali ini dapat diikuti oleh seluruh peserta. Karenanya, sejak tahun 2019 ini ditunjuklah Lembaga Tes MAsuk Perguruan Tinggi  (LTMPT) sebagai pelaksana UTBK. 

Dalam hal ini, LTMPT adalah satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar yang ada di Indonesia. Untuk itu, LTMPT didukung oleh Pusat UTBK yang terdiri dari 81 PTN se-Indonesia. Setiap PTN sebagai Pusat UTBK, kemudian bermitra dengan beberapa PTS dan sekolah yang berada di sekitar lokasi masing-masing. Hal ini ditujukan untuk memperbanyak jumlah komputer yang sedianya akan digunakan untuk UTBK.

Keunggulan UTBK

Selain berbasis komputer, keunggulan tes UTBK terletak pada diperbolehkannya peserta untuk mengikuti dua kali tes. Setiap peserta bisa memilih, akan mengikuti UTBK kelompok Saintek satu kali dan kelompok Soshum sekali, atau kelompok Saintek dua kali, atau memilih mengikuti UTBK Soshum dua kali.

Peserta yang mengikuti tes satu kali juga dipersilahkan. Sementara yang berniat mengikuti tes dua kali, harus mendaftar di gelombang pertama dan gelombang kedua. Jika peserta mendaftar di salah satu gelombang, yaitu gelombang kedua saja misalnya, maka ia hanya diperkenankan untuk mengikuti tes sekali saja, pada rentang antara tanggal 11 Mei - 26 Mei 2019.

Pelaksanaan dan Persyaratan UTBK

Untuk dapat mengikuti UTBK, setiap peserta harus melunasi pembayaran sebesar Rp. 200 ribu yang dilakukan di salah satu bank mitra. Hal yang perlu dicatat, pembayaran harus dilakukan 1 x 24 jam setelah melakukan pilihan. 

UTBK sendiri, terdiri dari tes potensi skolastik (TPS) dan tes kompetensi akademik (TKA) yang sesuai dengan kelompok ujiannya. Jika TPS dimaksudkan untuk mengukur kemampuan kognitif, maka TKA digunakan untuk dapat mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah.

Kelompok Ujian Saintek, terdiri dari materi matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi. Sementara kelompok ujian Soshum, terdiri dari Matematika Soshum, Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Kendati demikian, setiap peserta diperkenankan untuk memilih kelompok ujiannya. 

Penyelenggaraan UTBK 2019, dilakukan pada setiap hari Sabtu dan Minggu, sebanyak sepuluh kali. Tidak seperti pelaksanaan SNMPTN atau SBMPTN yang biasanya berjubel, pelaksanaan UTBK ini relatif tenang dan lengang. Mulai pelaksanaan SBMPTN tahun 2019, hanya digunakan UTBK sebagai metode ujian. 

Sementara bagi peserta disabilitas, akan digunakan screen reader untuk dapat memberikan akses bagi mereka. Melalui software yang disediakan LTMPT, setiap peserta dapat dipastikan juga akan mampu membaca tulisan yang ada pada layar monitor. Semua materi UTBK akan dinarasikan terlebih dahulu dalam bentuk audio. Adapun teks bacaan, dibuat tidak lebih dari tiga paragraf. Untuk tabel, gambar, atau grafik, akan dimodifikasi dengan menggunakan keyboard tanpa mouse.

Secara keseluruhan, kampus akan menerima calon mahasiswa dari jalur SNMPT sebesar 20 persen, SBMPTN melalui UTBK ini sebanyak 40 persen, dan seleksi mandiri di kampus masing-masing hingga 30 persen dari daya tampung. Seperti telah dijelaskan oleh Menristekdikti, kepada tempo[dot]co, bahwa tes masuk PTN dilakukan dengan cara melakukan tes, dan kemudian nilai yang diperoleh, akan dapat digunakan untuk mendaftar ke setiap kampus yang diinginkan oleh setiap peserta. Hasil tes UTBK, disebutkan hanya berlaku selama satu tahun.

 

Sumber: ltmpt[dot]ac[dot]id, tempo[dot]co
Ilustrasi foto: ltmpt[dot]ac[dot]id

Share :


Post Comment