Lingkar Berita Pendidikan Indonesia

Ditunggu, Kontribusi Vokasi Bagi Kemajuan Intelektual Bangsa

Beberapa tahun terakhir, pemerintah tampak mendorong beberapa pemanfaatan teknologi bagi kemaslahatan. Khususnya, bagi teknologi yang terkait dengan terapan yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Dalam hal ini, pendidikan Vokasi diharapkan mampu memberi kontribusi lebih. 

Senyampang kemandirian teknologi yang diharapkan, Fakuktas Vokasi Universitas Airlangga mengadakan Seminar Vokasi Indonesia 2022. Bertempat di Airlangga Sharia Enterpreneurship & Education Center (ASEEC), seminar kali ini mengangkat tema terkait Peran Paten Dalam Kemandirian Teknologi di Era Revolusi Industri 5.0. Dihadiri oleh sekitar 200 peserta, para profesional, dosen dan mahasiswa tampak memadati ruang Mojopahit pada Sabtu (3/12) baru lalu.

HKI adalah Pintu Jejaring Bagi Peneliti 

Dibuka oleh Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si selaku Wakil Rektor bidang Research, Innovation, and Community Development (RICD), seminar ini bertujuan memperkenalkan efek serta tantangan yang harus dihadapi dengan adanya revolusi industri 5.0 hingga pembekalan yang diperlukan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Selain itu, peran paten dalam industry 5.0 juga dibedah, sehingga para peserta diharapkan dapat membangun jejaring melalui kegiatan penelitian.

Sementara Dekan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, drh., M.Kes., menyampaikan bahwa pihaknya berkepentingan untuk mendorong peningkatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai output yang harus dihasilkan oleh pendidikan Vokasi. Untuk itu, panitia seminar juga menggelar call for paper serta presentasi penelitian dari para peserta. Topik yang diangkat mewakili tiga departemen di Vokasi Universitas Airlangga yang terdiri dari bidang Bisnis, Kesehatan dan Teknik.

Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T selaku Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, menyampaikan terkait peran strategis HKI sebagai manifestasi kontribusi Vokasi kemajuan intelektual bangsa. Disampaikan olehnya bahwa pendidikan vokasi memiliki andil besar dalam mengimplementasikan apa yang diketahui. Termasuk membuat penelitian-penelitian yang dapat diterapkan, menghasilkan inovasi yang terupdate. Salah satunya melalui aktivitas link and match dengan dunia industri.

Innovation tidak perlu complicated, because innovation is necessity,” demikian imbuh Prof. Dr. Mas Rahmah, S.H., M.H., LL.M. Sebagai pembicara kedua, Guru Besar bidang Hukum dan Hak Kekayaan Intelektual dari Universitas Airlangga ini menyoroti beberapa aspek penting yang harus diperhatikan oleh para peneliti. Sejalan dengan itu, Dr. Purwati, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM., selaku peneliti yang juga dosen dari Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menyebut betapa pentingnya peran paten dalam kemandirian teknologi di era revolusi  Industri 5.0. Sebagai Ketua Stem Cell Research and Development Center di Universitas Airlangga, Dr. Purwati berkenan berbagi pengalaman sebagai pemegang HKI di bidang stem cell. Selain sebagai peneliti Covid-19, Dr. Purwati juga disebut sebagai pemegang HKI terbanyak dalam bidang Stem Cell di tanah air.

 

 

Sumber:
Panitia
Ilustrasi Foto:
Istimewa

 

Share :


Post Comment