Kini Limbah Plastik Dapat Diubah Jadi Bahan Baku Baru
Para peneliti di Universitas California, Berkeley, telah mengembangkan proses katalitik yang dapat mengubah limbah plastik menjadi blok bangunan hidrokarbon untuk plastik baru. Proses ini bekerja dengan baik pada dua jenis limbah plastik pasca-konsumen yang dominan: polietilena (PE) dan polipropilena (PP).
Jika diterapkan dalam skala besar, inovasi dari Universitas California, Berkeley ini, dapat membantu menciptakan ekonomi sirkular untuk plastik sekali pakai. Limbah plastik dapat diubah kembali menjadi monomer yang digunakan untuk membuat polimer, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan plastik baru. Ini adalah langkah besar menuju pengurangan limbah plastik yang saat ini banyak berakhir di tempat pembuangan akhir atau mencemari lingkungan.
Efisiensi Tinggi dan Katalis Murah
Profesor Kimia UC Berkeley, John Hartwig, yang memimpin penelitian ini, menjelaskan bahwa proses ini dapat memecah rantai polimer PE dan PP menjadi monomer awal melalui reaksi kimia yang mereka kembangkan. “Kami dapat mengambil objek sehari-hari yang terbuat dari polietilena dan polipropilena dan mengembalikannya ke monomer awal,” ujar Prof. Hartwig.
Penulis pendamping lainnya dari makalah ini adalah mahasiswa pascasarjana Jules Stahler, Jake Shi, Natalie Lefton dan John Brunn dari UC Berkeley dan Ji Yang dari Lawrence Berkeley National Laboratory. Shi, Hartwig dan Bell juga berafiliasi dengan Berkeley Lab.
Penelitian ini didanai oleh Departemen Energi dan Laboratorium Berkeley. Dalam menjalankan penelitiannya, Prof. Hartwig dibantu oleh Jules Stahler, Jake Shi, Natalie Lefton dan John Brunn yang merupakan mahasiswa pasca sarjana di UC Berkeley. Mereka juga didukung oleh Ji Yang dari Lawrence Berkeley National Laboratory.
Hasil yang Menjanjikan
Proses terbaru, dapat menggunakan katalis padat yang lebih murah dan umum digunakan dalam industri kimia. Hal ini menggantikan katalis logam berat yang lebih mahal dan sulit dipulihkan. Katalis padat ini memungkinkan proses yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Dengan efisiensi hampir mencapai 90%, maka proses ini dapat mengubah campuran PE dan PP menjadi propilena dan isobutilena. Keduanya merupakan gas pada suhu kamar. Proses ini dinyatakan, juga tidak terpengaruh oleh kontaminan kecil dari aditif plastik lainnya, sehingga lebih praktis untuk diterapkan dalam skala besar.
Solusi untuk Masalah Plastik di Masa Depan
Prof. Hartwig menambahkan bahwa meskipun banyak peneliti berharap untuk merancang ulang plastik agar lebih mudah digunakan kembali, namun plastik yang memang sulit didaur ulang saat ini, diakui masih menjadi masalah selama beberapa dekade. “Jika kita bisa membuat plastik ini menjadi sirkular, itu akan menjadi pencapaian besar,” katanya. Dengan adanya capaian ini, akan dapat dimulai peluang membuka pabrik komersial yang mampu mengolah limbah plastik menjadi bahan baku baru. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah plastik.
Sumber:
ScienceDaily
Ilustrasi Foto:
Copilot AI