Ayo, Kenali Potensi Tekanan Darah Tinggi!
Menjaga kesehatan, adalah suatu hal yang penting. Oleh karenanya, pendidikan kesehatan menjadi sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut pemberitaan health[dot]harvard[dot]edu, dari seluruh penilaian terhadap kesehatan, pengukuran tekanan darah termasuk satu di antara yang paling penting. Tekanan darah tinggi, tidak hanya berisiko terkena serangan jantung atau stroke, tetapi juga dapat merusak otak, mata, dan ginjal.
Waspada Penyakit Kardiovaskular
Secara umum, WHO menyebut bahwa penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor 1 di dunia. Karenanya, sebesar 17,9 juta jiwa meninggal setiap tahun, sehingga disebut sebagai penyebab 31 persen kematian di seluruh dunia. Penyakit kardiovaskular adalah kelompok gangguan jantung dan pembuluh darah, termasuk di dalamnya ada penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik dan kondisi lainnya.
Empat dari lima penyebab kematian, dikarenakan adanya serangan jantung dan stroke. Angka tersebut, sejumlah sepertiganya terjadi pada orang yang berusia di bawah 70 tahun. Mereka yang beresiko terkena penyakit kardiovaskular, menunjukkan peningkatan tekanan darah, glukosa dan lipid, serta kelebihan berat badan.
Siapa mereka yang beresiko terkena penyakit kardiovaskular? Hal ini dapat disampaikan kepada mereka yang terbiasa menggunakan tembakau atau perokok, pelakku diet yang tidak sehat, pengguna alkohol, aktivitas fisik yang tidak memadai, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau gula darah tinggi. Selain itu, faktor seperti penuaan, krisis pendapatan, dan urbanisasi juga dapat menjadi faktor pendorong, yang secara sosial akan dapat sangat mempengaruhi.
Menjaga Kondisi Tekanan Darah
Mengenali potensi dan gejala hipertensi, adalah pengetahuan dasar yang penting. Mengidentifikasi mereka yang memiliki resiko paling tinggi, akan dapat memastikan perawatan yang bisa diterima oleh pasien. Hal ini tentu saja, untuk mencegah kematian dini. Memanfaatkan alat monitor tekanan darah di rumah, disebut akan dapat sangat membantu untuk memulai pengobatan, untuk mencapai kondisi tekanan darah yang disasar.
Lantas, berapa angka tekanan darah yang normal? Dalam pengukuran tekanan darah, dikenal istilah Systolic yang diukur per milimeter air raksa (mm Hg). Ini diukur berdasarkan tekanan yang dihasilkan oleh kolom air raksa setinggi satu milimeter. Systolic disebut angka atas, sedangkan angka bawahnya disebut sebagai Diastolic.
Untuk tekanan darah yang normal, menurut heart[dot]org, mereka yang normal memiliki tekanan darah systolic di bawah 120, dan angka diastolic di bawah 80. Untuk tekanan darah yang sudah dianggap tinggi, memiliki angka atas berkisar antara 120 hingga 129. Sementara angka bawahnya, adalah di bawah 80.
Bagi mereka yang terindikasi menderita hipertensi tahap 1, adalah mereka yang memiliki tekanan darah pada angka atas 130-139 atau angka bawah 80-89. Penderita hipertensi tahap 2, adalah mereka yang memiliki angka atas 140 atau lebih, atau bagi yang memiliki angka bawah di atas 90. Sementara penderita hypertensive crisis, diharapkan segera berkonsultasi dengan dokter. Mereka adalah yang memiliki angka atas, lebih dari 180 dan atau memiliki angka bawah di atas 120.
Langkah Antisipasi Hadapi Tekanan Darah Tinggi
Jika diketahui mendapat angka tekanan darah yang tergolong tinggi, maka hal pertama yang dapat dilakukan, melakukan pengukuran tekanan darah beberapa kali. Proses pengulangan, dapat dilakukan untuk mengecek validitas hasil pengukurannya.
Ketika mengetahui bahwa tekanan darah mencapai angka 180/120 mm Hg atau melenihi, maka pengukuran ulang, sebaiknya dilakukan setelah 5 menit dari pengecekan pertama. Namun jika, hasil pengukuran menunjukkan angka yang sama, maka segera berkonsultasi dengan dokter. Hal ini disebabkan, adanya potensi mengalami krisis hipertensi.
Adapun tanda-tanda yang biasa terjadi jika mengalami tekanan darah lebih tinggi dari 180/120 mm Hg, antara lain merasakan nyeri di dada, sesak nafas, sakit punggung, mati rasa, merasa lemah, perubahan pada penglihatan, atau sulit bicara. Jika sudah merasakan beberapa gejala seperti demikian, jangan menunggu hingga tekanan darah menjadi menurun. Segera pergi, menuju fasilitas layanan kesehatan terdekat!
Semoga kita senantiasa dianugerahi kesehatan. Tetap waspada, bergaya hidup sehat, dan perbanyak bersyukur!
Sumber:
health[dot]harvard[dot]edu
who[dot]int
heart[dot]org
Ilustrasi foto:
Pemeriksaan di Sao Paulo dalam who[dot]int