Lingkar Berita Pendidikan Indonesia

Emil Dardak Bicara Teknologi dan Pembangunan Masyarakat

Di era millennial seperti saat ini, teknologi adalah nafas kehidupan. Teknologi terbaru datang dengan cepat, dan menggantikan teknologi sebelumnya. Saat semuanya sudah serba digital, teknologi informasi dan komunikasi diharapkan dapat membangun kemajuan peradaban.

Bahkan dalam perkembangannya, manusia tak hanya berbicara tentang penggunaan teknologi, namun juga menyajikan pilihan. Teknologi ramah lingkungan pun, kian maju pesat sebagai upaya menjaga keberlanjutan.

Soetandyo Award 

Menurut Dekan FISIP Unair, Dr. Falih Suaedi, Soetandyo Award merupakan realisasi dari kepedulian terhadap pendidikan dan kemiskinan. Sebagai wujud penghargaan terhadap orang-orang hebat di era millennial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga menggelar Penganugrahan Soetandyo Award 2018, sekaligus pembukaan FISIP Ideas Matter 5.0. Tetap mengedepankan kemanusiaan, sembari mengadopsi kemajuan teknologi adalah hal luar biasa, yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang hebat. Bertempat di Aula Soetandyo lantai III, gedung C, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, pada hari Jumat (16/11), pemberian penghargaan kali ini dihadiri oleh Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc., selaku Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih.

Pada penganugerahan tahun ini, Misiyah terpilih sebagai sosok yang memiliki kiprah dalam penelitian dan peningkatan peran perempuan. Direktur Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif tersebut, dianugerahi Soetandyo Award 2018, karena dianggap telah memiliki kontribusi besar bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan. 

Melek Teknologi, dan Punya Kompetensi

Sementara itu, Emil Dardak dalam sambutannya, menilai teknologi memiliki andil besar terhadap kemajuan pembangunan masyarakat. Teknologi informasi dan teknologi komunikasi, memegang peran vital bagi kemajuan pembangunan ekonomi suatu negeri. Namun Emil Dardak, dalam paparannya menyatakan, bahwa meski melek teknologi, tetapi tanpa memahami enterpreunership dan management, maka akan sama saja. Dikatakan olehnya, bahwa semua hal itu, butuh kompetensi dasar.

Melek (mengetahui,red.) teknologi tanpa kompetensi dasar, useless! Punya kompetensi dasar, tapi tidak mau melek teknologi, ya useless!” jelasnya.

Emil Dardak juga menyampaikan bahwa banyak orang yang kini memahami teknologi, seperti aplikasi Whatsapp. Namun banyak orang yang ternyata tidak memahami enterpreunership dan management, sehingga tidak mampu mengambil peluang bisnis.

Sembari menunjukkan teknologi-teknologi bisnis yang berkembang di dunia, Emil Dardak mengatakan, bahwa saat ini sudah mulai tercipta persaingan teknologi di bidang bisnis. Dia juga berpesan, agar sivitas akademika, juga harus melek teknologi. Tentunya, harus dipadu dengan kompetensi dasar yang dimilikinya. Kompetensi yang diperoleh dari bangku kuliah.

BERITA LAIN:

Personal Branding, Mulai dari Alika, Ronaldo, hingga Oprah

Menlu Retno Sampaikan Keberhasilan Diplomasi Indonesia

Asian Games 2018, Tonggak Kebangkitan Prestasi Internasional Indonesia

Usia Kehidupan di Bumi Sudah 3.5 Miliar Tahun

Jejaring Sekolah, Untuk Masa Depan Dunia

 

Share :



Post Comment