Indonesia, Gagas Visi Indo-Pasifik untuk Stabilitas Regional
"ASEAN mungkin merupakan kekuatan yang bergerak lambat. Tetapi jika diberi dorongan yang tepat, hasil kerjanya akan sepadan dengan menunggu," demikian tulis Evan Laksmana selaku peneliti senior di CSIS.
Merujuk tulisannya yang dimuat di South China Morning Post, Evan Laksmana mengupas visi Indo-Pasifik. Dijelaskan bahwa Indo-Pacific Outlook, tidak bermaksud untuk membangun keberpihakan baru, melainkan sebuah panggilan bagi ASEAN untuk menjaga kepentingan bersama.
Indo-Pasifik sebenarnya adalah wilayah bio geografis bahari di dunia. Indo-Pasifik meliputi Samudera Hindia, Samudera Pasifik, serta laut di wilayah Indonesia dan Filipina. Perairan tropis tersebut, memiliki karakteristik biologi yang serupa dan dihuni oleh hewan-hewan laut yang mirip.
Seperti diketahui, Indonesia menggagas visi bersama untuk Indo-Pasifik yang beranggotakan 10 negara. Hal ini didasari kekhawatiran adanya kekuatan besar yang bersifat eksklusif sehinga dapat membagi wilayah ASEAN menjadi kubu yang saling berlawanan. Sebelumnya, KTT APEC berakhir tanpa kesepakatan, setelah USA dan China saling ngotot untuk mendorong kepentingannya. Bahkan hal itu berdampak pada pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation di Papua New Guinea, baru lalu.
Pemerintah Amerika Serikat mendesak negara di Asia untuk mengikuti Washingtons Indo-Pacific strategy, yang didukung oleh Australia dan Jepang, guna memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Pada sisi lain, presiden China terus menangkis kritik yang ditujukan kepada mereka. Presiden Xi Jinping menolak tuduhan bahwa program The Belt and Road Initiative, sesungguhnya hanyalah perangkap utang bagi negara miskin. Menurutnya, program itu justru mempromosikan transparansi dan suatu bentuk platform terbuka untuk bekerja sama.
Indo-Pacific Outlook berangkat dari proposal Jakarta pada pertemuan antar menteri luar negeri ASEAN di awal tahun 2018. Kala itu, menteri luar negeri Indonesia, Retno Marsudi mengedarkan usulan Indonesia ke negara ASEAN lainnya. Melalui Indo-Pacific Outlook, kawasan Asia-Pasifik dan Samudera Hindia telah dipandang sebagai kawasan yang terintegrasi. Untuk itu, diperlukan kerjasama dalam bidang maritim, konektivitas regional, dan usaha pencapaian tujuan pembangunan global yang diprakarsai PBB.
Indo-Pacific Outlook diformulasikan untuk merangkum kekuatan regional yang ada, termasuk China, dalam menyetujui arsitektur regional multilateral. Indo-Pasifik adalah tatanan regional alternatif untuk mengakomodir semua kepentingan, meski tidak untuk menyelesaikan permasalahan antar negara.
Oleh karena itu, keberadaan KTT Asia Timur juga perlu diperkuat. EAS (East Asia Summit) dapat digunakan sebagai media dialog yang dapat dipimpin oleh ASEAN. EAS ini dapat menghasilkan kerja sama yang dikawal oleh ASEAN. Dalam jangka panjang, visi Indo-Pasifik adalah alternatif untuk menjaga stabilitas kekuatan regional.
BERITA LAIN:
Pelajari Sukses Bisnis Islami, UI Undang CEO Wardah Beri Kuliah Tamu
Personal Branding, Mulai dari Alika, Ronaldo, hingga Oprah
Menlu Retno Sampaikan Keberhasilan Diplomasi Indonesia
Profesor Ramah itu, Telah Berpulang
Ingin Berkelas Dunia, Para Dokter Diskusikan E-Learning
Sumber berita: scmp[dot]com dalam artikel asli berjudul Indonesias Indo-Pacific Vison is a Call for ASEAN to Stick Together Instead of Picking Sides
Foto: Xinhua dalam scmp[dot]com