Inilah 30 Film, yang Bisa Jadi Teman Saat Tinggal di Rumah
Setidaknya ada tiga metode untuk merdeka belajar. Yakni belajar dengan cara membaca buku, menonton film, dan melakukan traveling. Namun jika harus tetap tinggal di dalam rumah, maka menonton film dan membaca buku, adalah langkah merdeka belajar yang paling sesuai.
Dengan membaca buku, banyak ilmu yang diperoleh berdasarkan pemikiran, pendapat dan telaah, serta pengalaman dari sang penulis. Dengan melakukan traveling, maka akan ada banyak pengalaman yang dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan baru. Sementara melalui film, ada banyak kejadian, dialog, tempat, karakter dan beberapa hal lain, yang tentunya juga dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengetahuan.
Menonton Film, Adalah Solusi Menjalani Karantina di Masa Corona
Guna mengisi waktu belajar, selama menjalani masa karantina di rumah, maka menonton film adalah salah satu solusi positif. Selama masa pandemi Corona masih belum berakhir, menonton film adalah praktik positif yang dapat dijalani bersama keluarga di rumah.
Jumat (10/4) lalu, David Sims menulis untuk The Atlantic, tentang beberapa rekomendasi karya agung dalam dunia perfilman. Karya film yang menurutnya, tak terduga, dan pantas untuk ditonton selama berdiam diri di rumah. Film-film yang menurutnya banyak dihujani kritik, gagal menembus box office, namun matang untuk mendapat status "cult-classic".
Dikatakan oleh Sims, bahwa ia telah melakukan karantina mandiri, dan menghabiskan waktu selama berminggu-minggu untuk menonton beberapa karya film. "Sekarang saya sudah mulai mengevaluasi film yang untuk alasan apa pun, tidak mendapatkan keadilan ketika dirilis. Beberapa diledek oleh kritikus, dan yang lain tidak berkesan di box office," tukas penulis rubrik Budaya yang satu ini.
Menurut Sims, semua film yang ia rekomendasikan tersedia untuk ditonton secara online. David Sims telah merekomendasikan 30 film untuk The Atlantic, yang berasal dari kurun waktu 25 tahun terakhir. Banyak diantaranya adalah bergenre percintaan, komedi, hingga fiksi ilmiah.
30 Rekomendasi Film dari The Atlantic
Ke-30 karya film itu, adalah film berjudul Archipelago yang dirilis tahun 2010 oleh Joanna Hogg; film Babe, Pig in The City, film dari George Miller tahun 1998; film drama romantis berjudul Beyond The Lights tahun 2014; film Cadillac Records tahun 2008; film Cloud Atlas tahun 2012; film Down with Love tahun 2003; film Dredd yang diadaptasi dari serial Judge Dredd pada tahun 2012; serta film Killing Them Softly besutan Andrew Dominik pada tahun 2012.
Lalu ada film berjudul Kiss Kiss Bang Bang yang dirilis tahun 2005; film Solaris tahun 2002; film Premium Rush tahun 2012; film Talk to Me tahun 2007; film Sunshine tahun 2007; film The Yards tahun 2000; film What If, arahan Michael Dowse tahun 2013; film Constantine tahun 2005; film Addicted to Love tahun 1997; film Blackhat tahun 2015; film The Counselor tahun 2013; film Hulk tahun 2003; dan film The Box garapan Richard Kelly pada tahun 2009.
Berikutnya ada film Armagedon tahun 1998, yang melibatkan Bruce Willis, Ben Affleck, dan Liv Tyler; kemudian film Non Stop tahun 2014; film The Fast and The Furious, Tokyo Drift tahun 2006; film Josie and The Pussycats tahun 2001; film Jennifers Body tahun 2009; film Jupiter Ascending tahun 2015; film Pain and Gain tahun 2013; film In The Cut tahun 2003; sertia film Oceans Twelve tahun 2004.
Sumber:
Penulis asli adalah David Sims dalam theatlantic[dot]com
Ilustrasi foto:
Fox Searchlight dalam cdn[dot]theatlantic[dot]com