Andra dan Ari Lasso Beri Persembahan untuk Erwin Prasetya
Persahabatan, komitmen dan kreatifitas adalah nilai-nilai pendidikan yang dibutuhkan untuk dapat sukses di dunia musik. Salah satu contohnya, adalah bentuk penghormatan yang diberikan oleh Andra Ramadhan dan Ari Lasso untuk mendiang sahabatnya, Erwin Prasetya.
Konser Tribute to Erwin Prasetya
Dua hari setelah kepergian musisi Erwin Prasetya, kedua sahabatnya di Dewa-19 menggelar konser musik dari rumah. Kolaborasi antara Andra Ramadhan dan Ari Lasso itu, khusus ditujukan untuk mengenang karya-karya dari Erwin Prasetya.
Bertempat di rumah Ari Lasso, sajian musik askutik yang dimainkan berdua itu, kemudian diberi tajuk "Tribute to Erwin Prasetya". Melalui channel youtube Ari Lasso TV, keduanya membawakan lagu-lagu karya Erwin Prasetya selama hampir setengah jam.
"Malam ini, saat ini adalah edisi khusus. Edisi spesial yang kami persembahkan untuk almarhum pendiri Dewa, bassist Dewa pertama sampai album Cintailah Cinta..., Erwin Prasetya!," tukas Ari Lasso.
Erwin Prasetya adalah Pendiri Dewa
Dikatakan oleh Andra Ramadhan yang juga gitaris band Dewa, meninggalnya Erwin disebut cukup mengagetkan. "Erwin bergabung dengan Dewa, dari sejak kita SMP. Dewa itu, kan sebenernya terbentuknya sejak SMP. Dari kelas 2 itu, sudah nge-band bareng," ungkap Andra yang juga adalah teman sekolah Erwin di SMP Negeri 6 Surabaya.
Jadi nama dari band Dewa itu memang akronim dari nama personil awalnya, yaitu Dhani, Erwin, Wawan, dan Andra. Menurut Andra, waktu itu band-nya tidak ada vocalist khusus. Sebelum bertemu dengan Ari Lasso saat SMA, jika band mereka main, dikisahkan hanya mengajak additional vocals."Ada teman cewek yang bisa, ya ikut diajak main," imbuh Andra Ramadhan.
Menurut Ari Lasso yang baru bergabung pada masa SMA, Erwin Prasetya harus diakui sebagai pendiri Dewa-19. "Jadi syah banget, bahwa ternyata Erwin, itu founder dari Dewa," tandas Ari Lasso.
Dibuka dengan lagu Misteri Illahi
Konser #dirumahaja yang digelar untuk mengenang mendiang Erwin Prasetya, langsung dibuka dengan lagu Misteri illahi. "Untuk temen-temen ketahui, lagu Misteri ilahi, lagu dari album pertama soloku. Diciptakan oleh Erwin, liriknya aku yang tulis. Lagu itu tidak pernah tidak dibawakan. Pasti dimainkan," ujar Ari Lasso.
Dikutip dari konten Ari Lasso TV, lagu Mister illahi disebut sebagai bukti dukungan Erwin Prasetya kepada Ari sebagai sahabatnya. "Lagu tadi Misteri ilahi selalu menghiasi song list saya. Bahkan salah satu lagu anthem buat Ari Lasso. Lagu kebangkitan saya. Sebuah bukti bahwa Erwin saat itu juga mensupport saya, di album solo saya yang pertama," ungkap Ari Lasso.
Still I am Sure We will Love Again, Lagu Pertama Erwin untuk Dewa
Usai membawakan lagu kebangsaan miliknya, Ari Lasso kemudian mengajak Andra untuk membawakan lagu pertama yang diciptakan oleh Erwin Prasetya untuk Dewa. "Lagu ini dari album Format Masa Depan. Yang menulis Erwin, notasinya juga Erwin. Dhani menulis liriknya," ujat Ari Lasso.
Menurut pria kelahiran Madiun ini, lirik lagu "Still I am Sure We will Love Again" mengalami peningkatan bahasa Inggris yang terbilang lumayan, jika dibandingkan lagu berbahasa Inggris pertama Dewa, yaitu lagu "Swear". Menurutnya, lagu "Swear" itu, lirik bahasa Inggrisnya terbilang masih awur-awuran.
"Lagu yang sangat keren di zamannya. Tapi sampai sekarang masih relate, ya? Tidak terasa kuno," ungkap pria berkacamata yang satu ini. Diakui olehnya, bahwa Erwin dengan lagunya, telah memberi warna di album Dewa yang kedua. "Mungkin lagu tadi yang paling Pop dari keliaran kita di album kedua, ya? Erwin memberi warna lain di album Format Masa Depan, dengan Still I am Sure We will Love Again," imbuhnya.
Sementara menurut Andra, lagu pertama Erwin tersebut adalah lagu yang bisa dimainkan sepanjang masa. "Enak ini lagu. Cuman kenapa kita waktu itu jarang dibawain? Ini enak banget lagu ini... Bahkan saat ini kalau dimainkan, masih sangat enak, loh? Kayaknya mesti dimainkan, suatu saat, nih. Pop-nya era tahun itu, tapi nggak terasa kuno," tandas pentolan band Andra and The Backbone itu.
Restoe Bumi Adalah Lagu yang Unik
"Ada satu lagu yang tidak ada video clip-nya, tapi jadi satu anthem bahkan melahirkan banyak komunitas-komunitas. Salah satu komunitas Baladewa, menamakan dirinya dengan lagu ini... Restoe Bumi..., lagu Erwin Prasetya, lirik Ahmad Dhani," demikian ujar Ari Lasso sebelum mulai menyanyi.
Ia menyatakan bahwa lagu Restoe Bumi adalah lagu yang paling sering dibawakan oleh Dewa. "Sebuah lagu yang sampai detik ini, jika Dewa reuni, sebuah lagu yang juga pasti dibawakan. Bahkan masuk di song list awal untuk membangkitkan penonton," tukasnya.
Dibenarkan oleh Andra, lagu ini disebut sering digunakan sebagai lagu pertama, "Lagu pertama, menjadi lagu pembuka ini sering. Restoe Bumi," imbuhnya.
"Beat-nya juga antik. Bahkan Andra di bagian tengahnya memainkan solo gitar yang flamenco...Tapi yang pasti lagu ini rhythm-nya kuat banget, ya? Drum-nya Rere, dan bass-nya Erwin, kuat sekali," ungkap Ari Lasso saat coba menganalisis.
Seraya mengiyakan, Andra juga menyebut bahwa lagu Restoe Bumi memiliki kekhasan tersendiri. "Luar biasa. Dan lagu-lagu dia itu, khas sebenarnya. Progresi chord-nya juga unik menurut aku. Yang ini, nggak umum. Nggak umum menurut aku, tapi enak," ujar Andra Ramadhan dengan penuh kekaguman.
Hal ini membuktian bahwa Erwin Prasetya telah memberikan warna musik kepada Dewa. "Jadi Erwin bukan sekedar pemain bass. Mulai dari lagu Misteri illahi, Still I am Sure We will Love Again, Restoe Bumi, itu beda-beda... Selain permainan bass-nya, ternyata karya-karyanya juga memberi warna kuat di Dewa 19. Khas, nadanya nggak umum," terang Ari Lasso.
Kirana, sebagai Mahakarya dari Erwin Prasetya
"Lagu ini temen-temen sudah diciptakan Erwin sejak 1993. Dia waktu ini menunjukkan lagu ini, tapi Dhani sebagai produser dan arranger kita saat itu belum menemukan formula yang tepat untuk meracik lagu ini, sampai jadi enak di dengar," ungkap Ari Lasso.
Dalam konser "Tribute to Erwin Prasetya", ia berujar bahwa lagu berjudul "Kirana" adalah single pertama yang sangat antik, rumit, dan tidak umum. "Sound-nya, chord-nya, notasinya. Lagu yang nggak ada Reff-nya," demikian tukas Ari.
Dikisahkan oleh Andra, bahkan ia baru memberikan tambahan melodi di lagu Kirana, di tengah proses mixing album. "Iya, bahkan waktu mau mixing, lagu itu sebenarnya gak ada solo gitar. Pas udah di Bandung, aku sudah nggak bawa gitar. Sudah gak bawa alat apa-apa, karena emang tujuannya cuman mixing, mastering. Tiba-tiba, ini nggak enak kalau gak diisi solo gitar," ungkap pria kelahiran Surabaya ini saat coba mengisahkan proses penyempurnaan lagu Kirana.
Seraya membenarkan, Ari Lasso juga mengaku melakukan take ulang yang mengharuskan ia menyusul ke Bandung. "Aku take ulang lagu itu di Bandung. Aku naik kereta, berangkat ke Bandung. Setelah mixing di Jerman, dibungkus lagi di Jakarta," kenang Ari Lasso.
Menurutnya, ini adalah mahakarya dari Erwin Prasetya. "Lagu yang paling mistis. Aku kalau bawain lagu ini, selalu deg-degan. Karena part-nya diulang-ulang terus. Trus, rawan lupa. Banyak jebakannya banget... Jadi sound gitarnya pun, dicari mas Andra waktu itu, lama sekali. Lagu ini populer, tapi antik. Cukup avant garde di masanya, lagu ini. Mahakarya Erwin Prasetya," tandas Ari Lasso.
Sementara menurut Andra Ramadhan, lagu Kirana juga memberi tingkat kesulitan tersendiri bagi para drummer yang membawakan. "Pattern drum-nya juga aneh. Kalau kata drummer, ini bolak-balik, kebolak balik pattern-nya," tandasnya.
Kamulah Satu-satunya, Adalah Lagu Terpopuler
"Erwin Prasetya, kamulah satu-satunya!" demikian ujar Ari Lasso sebelum membawakan lagu berjudul "Kamulah Satu-satunya" karya dari Erwin Prasetya yang lain.
Diakui olehnya, bahwa lagu berjudul "Kamulah Satu-satunya", adalah ciptaan Erwin Prasetya yang terpopuler. "Lagunya riang, ringan. Chord-nya gampang. Aku take vocal pun bahkan hampir nyaris one take," ungkap vokalis yang tetap mempertahankan gaya rambutnya itu.
Ditambahkan olehnya, bahwa lagu ini juga menggambarkan keunikan dan kehebatan dari Erwin Prasetya. "Dari lagu yang rumit, ternyata ini lagu yang mudah sekali dan tidak mungkin tidak dibawakan di song list Dewa. Dan di song list Ari Lasso, kadang-kadang jadi penutup dengan berbagai macam versinya," ujar Ari Lasso.
Menurut Ari, bahkan lagu ini telah menyaingi kepopuleran dari lagu "Kangen" yang legendaris itu. "Paling populer di kalangan semua generasi. Anak-anak yang kecil di jaman sekarang, pun tahu lagu itu. Selain lagu Kangen di Dewa, kayanya lagu ini yang paling populer juga, ya? Bahkan yang bukan penggemar musik, juga turut menyenandungkan lagu itu tanpa sadar bahwa itu adalah karya Erwin Prasetya," tukasnya.
Andra juga menyebut bahwa lagu "Kamulah Satu-satunya" adalah lagu anak milenial. "Bahkan yang bukan Baladewa sejati, yang nggak ngikutin Dewa mulai dari awal, tahu lagu itu. Anak-anak milenial," imbuh Andra.
Yang menarik, dikisahkan bahwa proses rekaman lagu ini turut menyisakan suara misteri yang juga banyak diperbincangkan oleh Baladewa, sebutan untuk fans dari band Dewa. "Ada suara yang tidak terhapus, dan menjadi misteri. Suara, check Dhan! Ketika aku selesai take, Dhani operator. Aku bilang ke Dhani, check Dhan! Tapi temponya dan aku ngomongnya ke Dhani, gak fals. Padahal maksudnya, Dhan, itu tolong dicek!," demikian ungkap Ari Lasso.
Sebelum Kau Terlelap, Lagu yang Sepi Menyayat
Sebagai lagu terakhir, Andra dan Ari membawakan lagu karya Erwin Prasetya yang berjudul "Sebelum Kau Terlelap". Lagu ini juga berasal dari album Pandawa Lima, namun disebut sebagai salah satu lagu yang tidak pernah dibawakan oleh band Dewa ketika mereka tampil.
"Adinda, dengarkanlah satu
Tutur kataku sebelum kau terlelap
Kuharap kau lepaskan sejenak
Riak lakunya sebelum kau terlelap
Lagu ini elus hati
Timang segala sedihmu
Sebagai suatu redam perih
Sebagai sampul diriku
Adinda sayang, jangan kau relakan
Dirinya berdiri di setianya langkahmu
Lepaskan pasung setiamu
Wejangan ini untuk sebelum kau terlelap
Lagu ini elus hati
Timang segala sedihmu
Sebagai suatu redam perih
Sebagai sampul diriku
Yang kau sayang selalu saja
Terbitkan erammu di perihnya hatimu
Pejamkan matamu sandarkan bebanmu
Masih ada yang lain sebelum kau terlelap."
Dilihat dari notasinya, lagu ini memang menghadirkan kesan yang mendalam bagi pendengar. "Lagi-lagi unik ciptaannya Erwin... Lagu ini antik. Cuman bass dan vocal," tutur Ari Lasso. Menurut Andra, lagu ini hanya merekam bass. Sementara rhythm-nya sengaja dibuat terdengar sepi. "Sepi menyayat. Kalau Baladewa sejati, pasti tahu lagu ini. Lagu yang magical. Lagi-lagi misitis, unik. Erwin mengisi di bass, pakai harmonics. Di anggang- anggang kalau kata orang sini," terang Ari Lasso.
Dikatakan oleh Andra, teknik harmonics yang diperagakan Erwin dalam lagu ini, termasuk memiliki tingkat kesulitan tersendiri. "Cuman nempel doang, ya tangannya? Itu susah loh, dia sambil ada yang ditahan. Ada yang bener-bener diteken. Termasuk sulit, tuh..," ungkap Andra Ramadhan.
Usai menyanyikan lagu "Sebelum Kau Terlelap", Ari Lasso terlihat langsung menitikkan air mata. Mungkin ia teringat dengan beberapa kenangan bersama sahabatnya itu. "Hah..aduuh, rest in peace, Win.! Selamat jalan Erwin Prasetya, karya-karyamu akan abadi," ujar Ari datar, sambil coba mengusap air matanya.
Andra pun turut berucap seraya berpesan untuk Erwin,"Abadi, selalu dikenang, akan terus menginspirasi. Selamat jalan!"
Sumber:
Ari Lasso TV Channel dalam youtube[dot]com
Ilustrasi foto:
Ari Lasso TV Channel dalam youtube[dot]com