Didi Kempot, Meninggal Dunia Usai Tuntaskan Distribusi Konser Amal
Baru saja terdengar kiprahnya dalam menggalang donasi untuk Covid-19, seniman Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia. Seperti telah diberitakan oleh Edukota News, penyanyi campur sari ini baru saja menggelar konser amal secara online.
Sebelum Meninggal, Dana Hasil Konser Amalnya Telah Berhasil Didistribusikan
Menurut Rosianna Silalahi, sebagaimana dikutip dari saluran Kompas TV di Youtube, sebelum meninggal dunia, almarhum Didi Kempot sempat mengucapkan terima kasih karena konser yang berhasil menyerap donasi hingga 7,6 milyar itu, sudah berhasil. "Dan sudah didistribusikan untuk sobyat ambyar, melalui Lazis NU, Lazis Muhammadiyah, dan jaringan lintas iman untuk Covid-19," demikian ujar Rosi yang juga Pimred Kompas TV itu.
Memang Rosi, demikian ia biasa dipanggil memiliki pengalaman dekat dengan Bapak Loro Ati Nasional itu. Bagaimana tidak, saat menggelar konser amal, Rosi kala itu bertindak selaku host. Kepada Didi Kempot, a bahkan sempat berjanji akan mempelajari bahasa Jawa lebih baik lagi. "Mas Didi Kempot itu waktu berkomunikasi dengan saya saat konser amal, sama sekali tidak pernah berpikiran ia dapat apa. Nggak ada biaya apapun untuk pribadi dari seorang Didi Kempot. Dia hanya ingin menyumbang," imbuhnya.
Dikatakan oleh Rosi, kepergian Didi Prasetyo alias The Godfather of Broken Heart itu, sungguh membuatnya tak menyangka. Kejadiannya terasa begitu cepat. "Saya melihat bahwa mas Didi kempot pergi, dia benar-benar telah menyelesaikan semuanya. Dia meninggalkan kebaikan, dia memberikan kebaikan, dan itu semua sudah tuntas, dia pergi," ungkap Rosi.
Didi Kempot Meninggal Akibat Penyakit Jantung
Didi Kempot diberitakan meninggal dunia pada pukul 7.45 WIB pada usia 53 tahun. Ia meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.
"Sampai di IGD 7.25 kondisi tidak sadar, berhenti nafas, berarti jantung. Langsung melakukan pertolongan, kita resusitasi. Namun karena kondisi pasien buruk, pasien tidak tertolong. Pukul 7.45 WIB dinyatakan meninggal oleh dokter," demikian tutur dr. Divan Fernandez, Manajer Humas Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.
Dikabarkan bahwa setelah sempat menjalani resusitasi (Cardiopulmonary resuscitation), kondisi Didi Kempot terus memburuk. Hal ini disebut, diakibatkan oleh kerja terlalu keras yang dilakukan sebelumnya oleh mendiang. "Untuk diagnosa awal, diagnosa saat masuk, disebabkan oleh kerja keras. Riwayat penyakit, mungkin keluarga yang bisa menjelaskan, karena itu hak keluarga," tukas dr. Divan.
Seniman Campursari yang Kemudian Viral
Merujuk pada pemberitaan oleh CNN Indonesia, rencananya jenazah Didi Kempot akan dimakamkan di Ngawi, Jawa Timur. Hal itu diputuskan, untuk mendekati makam kakaknya, yakni Mamiek Prakoso yang merupakan pentolan Srimulat di masanya.
Meski mengawali karir sebagai pengamen di tahun 1984, namun Didi Kempot pada akhirnya berhasil menjadi penyanyi kebanggaan warga Indonesia. Kata "kempot" sendiri merupakan julukan yang diambil dari sebutannya sebagai "Kelompok Pengamen Trotoar". Album pertamanya, berjudul "Eling Kowe" berhasil dirilis pada tahun 1997 oleh GP Records.
Kreatifitasnya memadukan antara campur sari dan dangdut koplo, kemudian membuat Didi Kempot menjadi viral di kalangan anak milenial. Kehadiran media sosial, disebut turut mendongkrak viralitas Didi Kempot di kalangan warganet. Ia bahkan berhasil meraih sukses seperti halnya influencer lain yang berjaya di jejaring media sosial.
Pada tahun 2017, ia merilis album bertajuk Campursari Dangdut Koplo. Album terakhir dirilis pada Desember tahun 2018, yakni album "Didi Kempot Live Studio Session" di bawah naungan label Krama Entertainment. Di tahun yang sama, sebelumnya Didi Kempot juga sempat mengeluarkan album kompilasi berjudul "The Best Didi Kempot, Vol. 1" yang berhasil rilis pada awal tahun 2018.
Sumber:
Kompas TV Channel dalam youtube[dot]com
cnnindonesia[dot]com
Ilustrasi foto:
wartakota[dot]tribunnews[dot]com