Kekuatan Mental Bawa Timnas Indonesia Berhasil Raih Emas Sepak Bola
Kekuatan mental. Rasanya itulah kunci kemenangan tim nasional U-22 Indonesia yang berhasil meraih emas cabang sepak bola SEA Games 2023 Kamboja pada Selasa (16/5) kemarin. Malam itu, timnas sepak bola Indonesia berhasil menundukkan tim gajah putih Thailand.
Hal ini sangat terasa tatkala sebelumnya, Timnas Indonesia harus berhadapan dengan Vietnam di laga semifinal. Unggul hingga menit ke-78, kemudian harapan seakan terhempas oleh gol bunuh diri Bagas Kaffa. Belum lagi, kala itu Indonesia harus bermain sepuluh orang setelah Pratama Arhan terkena kartu kuning kedua pada menit ke-60.
Namun melalui kerja keras dan kesabaran tim garuda, pada akhirnya gol dari Muhammad Taufany berhasil membawa keunggulan bagi Indonesia atas Vietnam. "Saya berharap bisa menjaga mental kemenangan ini," demikian ujar Taufany seperti dikutip dari official site PSSI.
Menang Mental, Indonesia Bawa Emas Sea Games
Emas SEA Games terakhir kali diraih pada 32 tahun silam. Untuk itulah kesebalasan yang dipimpin oleh kapten tim asal Surabaya, Rizky Ridho, kemudian bertekad untuk berjuang keras saat menghadapi Thailand di stadion olimpiade Phnom Penh.
Pada partai final, sekali lagi faktor mental adalah kunci. Jika merujuk pada skill pemain, tentunya pemain timnas cukup bisa diandalkan. Namun problem mental, rupanya kerap menghantui permainan timnas sepak bola Indonesia. Jika berhasil memiliki kekuatan mental, maka prestasi tentu akan dapat diraih. Kekuatan mental, dapat memastikan fokus dan stabilitas ritme permainan.
Pertandingan Dramatis Penuh Perjuangan
Usai menggenggam kemenangan dramatis melawan Vietnam, ujian mental bagi timnas rupanya belum berakhir. Pada babak pertama, Indonesia sempat memimpin 2-0 atas Thailand. Drama pertama dimulai dari kontroversi gol kedua Ramadhan Sananta. Namun wasit menganggap gol Sananta tercipta dari skenario drop ball, sehingga bisa dinyatakan syah.
Drama kedua terjadi ketika skor masih 2-1 untuk keunggulan Indonesia. Wasit sempat meniup peluit yang terdengar mirip dengan tanda berakhirnya babak kedua. Bahkan para official Indonesia pun, terlihat sempat melakukan selebrasi. Namun ternyata itu adalah peluit pelanggaran, yang kemudian dimanfaatkan oleh pemain Thailand untuk mencetak gol kedua mereka.
Padahal jika dilihat dari kelebihan waktu yang diberikan, telah melewati satu menit. Drama pun berlanjut, manakala Thailand melakukan selebrasi berlebihan hingga mendatangi bangku cadangan timnas Indonesia. Meski demikian, sekian menit berikutnya Marselino Ferdinan dan Pratama Arhan pun terlihat meledek selebrasi dini dari para pemain Thailand. Keduanya terlihat merayakan kemenangan di ruang ganti, sembari menirukan gaya selebrasi tak elok di lapangan, yang sebelumnya dilakukan oleh Yotsakorn Buraph.
Drama berikutnya terjadi, manakala Irfan Jauhari berhasil mencetak gol ketiga Indonesia di babak perpanjangan waktu. Akibat merasa diejek oleh selebrasi Indonesia, beberapa pemain dan official timnas Thailand terlihat mengeroyok pemain dan official Indonesia. Hasilnya wasit memberikan masing-masing satu kartu merah untuk kiper Thailand dan pemain belakang Indonesia. Berikutnya, giliran beberapa offical Indonesia dan Thailand diusir dari lapangan.
Total terdapat tiga kartu kuning yang diberikan kepada timnas Indonesia, dan enam kartu kuning untuk pemain Thailand. Sementara untuk kartu merah, wasit mengeluarkan satu kartu untuk pemain Indonesia, dan memberikan tiga kartu merah untuk timnas Thailand.
Kekuatan Mental adalah Kunci Kemenangan
Melihat tensi pertandingan yang begitu tinggi, maka kekuatan mental dari timnas Indonesia dapat disebut sebagai senjata andalan. Kedua pemain timnas sama-sama dalam kondisi lelah dan emosi, namun kesabaran dan kekuatan mental adalah penentu kemenangan.
Usai berhasil meneguhkan kekuatan mental, maka perlawanan Thailand berangsur-angsur dibuat lemah oleh permainan timnas garuda. Terbukti dengan lahirnya gol keempat oleh Fajar Fathur pada menit ke-107. Bahkan usai Beckham Putra mencetak gol penutup, seluruh pemain Thailand langsung terkapar di lapangan.
Sebagian penonton, sempat mengira Thailand telah kalah walkout (WO) usai Beckham mencetak gol kelima. Hal ini mengingat, tambahan waktu yang diberikan pada babak perpanjangan waktu pertama mencapai delapan menit. Namun tiba-tiba, meski waktu masih menyisakan satu menit, perpanjangan waktu babak kedua seakan dihentikan usai terciptanya gol dari Beckham.
Semangat terus Indonesia. Jangan pernah lelah. Pertahankan kekuatan mentalmu!
Sumber:
Official site PSSI
Ilustrasi foto:
Official site PSSI