Pelajari Race and Media, Mahasiswa Tonton Film Tanda Putera
Banyak jalan menuju Roma. Demikian pula, terdapat banyak cara untuk mempelajari tentang suatu hal. Diantaranya mahasiswa Antropologi, FISIP Universitas Airlangga. Tatkala mendiskusikan tentang topik Race and Media, mereka memilih untuk melakukan diskusi film.
Yuniawan Heru selaku salah satu pengajar mata kuliah Hubungan Antar Suku Bangsa, menantang para mahasiswa untuk dapat memberikan analisis kritis terhadap film Tanda Putera. Melalui film besutan Shuhaimi Baba, para mahasiswa diminta memberikan telaah terkait ras, etnisitas dan media. Mencermati latar yang menaungi kelahiran film tersebut, misi film, hingga memetik pelajaran yang bisa diambil untuk dapat mewujudkan kerukunan hidup antar etnis di masa depan.
Dijelaskan oleh Yuniawan Heru, bahwa media merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap persepsi dan tindakan pada kelompok ras atau etnis lain. Media yang dikonsumsi, akan berkontribusi pada pembentukan, aktivasi, dan penerapan kognisi terhadap suatu kelompok ras. Berikutnya diterangkan pula bahwa cara dan bagaimana suatu kelompok etnis dicirikan melalui media, akan dapat membahayakan atau menguntungkan, berdasarkan pada sifat penggambarannya.
"Dengan adanya film ini kita menjadi tahu, bahwa saling menghargai dan saling membantu antar etnis itu, adalah suatu hal yang penting," ujar Aulia Nurarifatma, salah satu mahasiswa peserta mata kuliah Hubungan Antar Suku Bangsa.
Dikaitkan dengan media, Retno Kusuma Wardhanie selaku mahasiswa juga berpesan, agar kita jangan terlalu percaya kepada media, ketika menunjukkan stereotype yang ditampilkan. "Kita harus lebih cerdas dalam menangkap. Bagaimana cara mewujudkan kerukunan antar etnis? Dengan saling menghargai, dan memiliki teman yang berbeda. Jika bisa saling menghargai, maka konflik tidak akan terjadi," tukas Retno Wardhanie.
Ditambahkan oleh Aulia, bahwa sikap toleransi menjadi sangat dibutuhkan. Sementara menurut Brahmantyo Aditya, agar kejadian seperti dalam film Tanda Putera tidak terulang lagi, faktor ekonomi disebut memiliki peran penting. Untuk itu, antara etnis mayoritas dan minoritas, diharapkan mampu berkompetisi secara sehat pada sektor ekonomi. Selain itu, etnis mayoritas diharapkan tidak menelan mentah-mentah setiap pemberitaan yang disebarluaskan oleh media. Karenanya, diperlukan pemahaman yang baik, disamping mengelola terlebih dahulu informasi yang diterimanya.