Bantu Tenaga Medis, dengan Berdiam Diri di Rumah
Di tengah aktivitas landai, buah dari work from home, atau gemercik tugas yang dikerjakan siswa selama mengisi kegiatan belajar di rumah, ada beberapa profesi yang tak bisa berdiam diri. Sebut saja, sopir angkutan umum, pilot dan nahkoda, masinis dan petugas persimpangan kereta api, staf IT yang senantiasa mengawal kenyamanan koneksi internet, reporter televisi, pegawai pemerintah, penyiar radio, dan beberapa profesi yang lain.
Saat bangsa sedang dilanda wabah korona seperti sekarang ini, tentunya dokter, perawat, bidan, atau paramedis yang lain, adalah profesi yang ada di garis depan. Profesi lain yang bersinggungan dan melekat, antara lain polisi, tentara, petugas BNPB, sopir ambulance, petugas penyemprot desinfektan, petugas cleaning service, hingga anggota satpol PP.
Hargai Tenaga Medis yang Sedang Bekerja Keras
"Mohon doanya kepada kami para tenaga medis, serta para penderita, dan seluruh masyarakat. Agar wabah ini segera berakhir dan kita semua dalam lindungan Allah SWT," demikian ujar salah seorang dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit rujukan nasional. Melalui akun facebooknya, ia berharap agar wabah virus korona di Indonesia ini, bisa segera berakhir.
Sementara dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit jiwa juga berkomentar, bahwa seseorang yang kini melakoni profesi sebagai dokter, adalah mereka yang telah dipilih. Mereka ini telah dipilih sebagai sosok yang harus menjalankan tugas sosial di garis depan, tatkala warga yang lain bisa bekerja dari rumah. Para dokter dan paramedis lainnya, disebut juga harus rela untuk tidak dapat menemani putra-putrinya yang kini sedang menjalani tugas belajar di rumah, semasa wabah korona merebak. Kepada rekan sejawat, ia berpesan agar para dokter tetap semangat dan selalu menjaga kondisi kesehatan saat bertugas
Sebelumnya, sebagaimana diberitakan oleh CNN Indonesia pada hari Sabtu (14/3) baru lalu, bahwa terdapat petugas medis yang turut terkena virus korona dan kemudian meninggal dunia. "Dokter dan perawat sudah bekerja nonstop. Sebagian dari mereka sudah tertular. Semoga mereka tetap sehat dan bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya," demikian ungkap Gubernur DK Jakarta, Anies Baswedan dalam wawancara bersama CNN Indonesia.
Bersatu Melawan Coronavirus
Dukungan kepada tim medis, kini juga hadir dari kalangan artis. "Sekarang lagi gencar himbauan untuk kerja dari rumah. Tapi di luar sana, ada dokter, perawat, petugas rumah sakit, dan tenaga medis lainnya yang berjibaku merawat pasien yang terkena dan sedang dalam pengawasan Corona," demikian pesan yang ditulis oleh Rans Entertainment di akhir salah satu konten youtube-nya.
Sambil bermaksud menggalang donasi dari youtuber, Channel yang bermarkas di Green Andara Residences, Depok ini, juga menyatakan niatnya untuk memberikan bantuan, seperti Sembako untuk masyarakat yang harus bekerja di luar rumah. Kemudian menyediakan masker, hand sanitizer, sarung tangan plastik, dan alat pelindung lainnya bagi tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan Covid-19. "Lewat galang dana ini, kamu bisa donasi untuk driver Ojol, pedagang keliling, dan pegawai rumah sakit... Yuk, donasi buat lawan Corona!" tulis Rans Entertainment seraya menyampaikan salam dari Raffi Ahmad, Gigi, dan Rafathar.
Kondisi Sosial Masyarakat di Jepang, Kembali Normal
Sementara itu, salah seorang warga negara Indonesia yang lama menetap di Tokyo, Jepang, menyatakan bahwa kondisi sosial masyarakat di sana saat ini sudah terlihat kembali normal. Sama seperti halnya di Indonesia, sekolah di Jepang juga diliburkan. Namun beberapa kantor memilih tetap menjalankan aktivitasnya. "Kantor saya menerapkan rotasi setiap dua minggu, tapi ada juga yang memilih total lockdown, yaitu work from home," ujar Kiki, alumnus Universitas Airlangga yang kini bekerja di Jepang.
Menurutnya masyarakat di Jepang, dalam keseharian terlihat lebih sopan dalam bersosialisasi di era berjangkitnya wabah korona. Semua warga dengan penuh tanggung jawab, selalu menggunakan masker. Selain itu, pemerintah Jepang akan berinisiatif melakukan karantina pada mereka yang berada dalam pengawasan, terlebih bagi mereka yang teridentifikasi terkena Covid-19.
"Rumah sakit itu adalah hak semua warga di sini. Yang menakutkan pemerintah di sini itu, jika pasien sudah terlalu banyak, hingga rumah sakit sudah tidak mencukupi, seperti halnya yang terjadi di Wuhan," tukasnya.
Pantas saja, beberapa meme yang kini tersebar di media sosial, memperlihatkan beberapa dokter atau perawat yang menghimbau kepada masyarakat, agar patuh untuk tetap berdiam diri di rumah. Tetap berdiam diri di rumah, adalah langkah bijak yang dapat membantu tenaga medis dalam menangani kasus Covid-19 kali ini. Jika jumlah pasien berlebih, tentu para dokter dan tenaga medis lainnya akan bekerja lebih keras dan menjadi kurang optimal dalam memberikan penanganan terbaik bagi pasien.
Pendidikan yang bisa dipetik, bahwa langkah kecil kita, ternyata dapat memberi dampak besar bagi profesi lain secara khusus, dan bagi keberhasilan negara secara umum. Keberhasilan bangsa Indonesia dalam menghadapi wabah virus korona, bergantung pada kerja sama dari seluruh komponen anak bangsa. Indonesia, Tetaplah Semangat!
Sumber:
cnnindonesia[dot]com
Youtube Channel dari Rans Entertainment
Ilustrasi foto:
Istimewa