Lingkar Berita Pendidikan Indonesia

Meski Liburan, Siswa Tetap dapat Tangkal Korona dari Rumah

Beberapa pemerintah daerah di Indonesia telah mengeluarkan instruksi kepada sekolah untuk membimbing siswanya agar dapat belajar di rumah. Setidaknya selama seminggu ke depan, para siswa SD, SMP, dan SMA diliburkan. Beberapa kampus, sebelumnya juga telah mengeluarkan instruksi untuk melakukan perkuliahan secara online.

Nah, aktivitas apa yang perlu dilakukan dan dihindari selama menjalani masa libur sekolah? Patut dicatat bahwa libur sekolah kali ini, sebenarnya bukanlah libur istirahat atau jeda pasca menjalani ujian semester. Perlu diperhatikan bahwa kebijakan libur kali ini, adalah upaya pemerintah untuk menjaga warganya agar terlindung dari dampak penyebaran virus korona. 

Hindari Pertemuan Massal

Pada hari libur pertama di Indonesia, Senin (16/3), masih dapat dijumpai kerumunan para siswa atau mahasiswa yang sedang berkumpul bersama di suatu tempat. Hal ini semestinya dapat dihindari. Untuk dapat menekan persebaran virus korona, masyarakat dihimbau untuk tidak mendatangi tempat keramaian, atau menghadiri pertemuan yang berjumlah 10 orang ke atas.

Hakikat dikeluarkannya kebijakan libur sekolah, adalah salah satu kiat untuk menghindari kontak langsung dengan banyak orang. Hal ini menjadi tidak berguna, jika para siswa atau mahasiswa mengadakan pertemuan serupa secara mandiri, di tempat lain di luar sekolah atau kampus. Beruntung, bahwa di tengah wabah korona yang melanda, masyarakat tetap dapat mengakses teknologi tinggi, khususnya internet. Melalui internet, para siswa tetap dapat menerapkan falsafah merdeka belajar, dan menimba pengetahuan dari sumber-sumber terpercaya di dunia maya. 

Himpun Kekebalan Tubuh

Sebagaimana disampaikan oleh Physicians Committee for Responsible Medicine (PSCRM), mengkonsumsi makanan nabati rendah lemak, akan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Siswa yang pada saat belajar di rumah, juga mengkonsumsi makanan nabati yang menyehatkan, diyakini akan dapat meningkatkan imunnnya. 

Perlu diketahui bahwa sistem kekebalan, akan tergantung pada sel darah putih yang kemudian menghasilkan anti bodi. Anti bodi inilah yang dapat memerangi bakteri dan virus. Jika siswa juga makan sayur mayur, maka ia akan memiliki asupan vitamin yang tinggi, dan asupan lemak yang rendah. Penelitian lain menyatakan bahwa makanan rendah lemak, akan dapat memperkuat kekebalan tubuh. Minyak yang terdapat pada lemak, ditengarai dapat merusak fungsi sel darah putih. Sementara diet makanan yang mengandung lemak tinggi, akan dapat mengubah mikrobiota usus untuk membantu kekebalan tubuh.

Makanan nabati dikenal kaya serat, sehingga dapat menurunkan BMI (body mass index) yang terkait dengan peningkatan imunitas. Sementara dari situs Podium Runner diungkapkan bahwa buah bluberi (blueberries) dapat memberi dampak yang baik pada kekebalan tubuh, dan menanggulangi masalah peradangan. Dikatakan oleh David Nieman, seorang ahli fisiologi olahraga, ia mengungkapkan bahwa makanan yang mengandung polifenol dan flavonoid, akan dapat mendukung kekebalan tubuh. Kedua zat tersebut banyak ditemukan pada buah-buahan yang berwarna biru, ungu, merah, oranye, serta sebagian kecil sayuran yang berwarna. 

Lakukan Olah Raga Berselang

Saat berolah raga, sebaiknya hindari penggunaan gym, karena dapat berpotensi menularkan patogen. Sebaliknya, para siswa dapat melakukan olah raga di luar ruangan. Untuk mengisi liburan, berlari adalah salah satu olah raga yang dapat dilakukan. Namun dijelaskan, bahwa siswa jangan melakukan lari yang lebih berat, dari latihan lari yang pernah dilakukan sebelumnya. Menurut Nieman, berlari dengan keras, seperti halnya melakukan lari maraton, diduga justeru akan dapat menurunkan kekebalan tubuh. 

Ia menyarankan agar dapat menyelingi olah raga lari dengan berjalan kaki. "Anda dapat berjalan cepat atau berlari kencang pada 10 menit pertama, kemudian kurangi dengan berjalan lambat pada 10 menit berikutnya. Itu dapat mengurangi ancaman kekebalan tubuh... Ketika anda melakukan gerakan bolak-balik, tubuh anda tampaknya bereaksi dengan cara yang menyenangkan...," terang Nieman. 

Konsumsi Vitamin dan Mineral

Menurut Nieman, konsumsi vitamin C dan probiotik disebut juga akan dapat memberi kontribusi pada sistem kekebalan tubuh. Hal menarik dikatakan Nieman, bahwa ikatan nutrisi yang baik bagi kesehatan, menurutnya, adalah karbohidrat. Seorang pelari yang mengkonsumsi karbohidrat, dan kemudian berlari selama tiga jam, akan memiliki sel-sel kekebalan tubuh yang lebih baik.

Penelitian yang dirilis oleh PCRM menunjukkan bahwa buah-buahan dan sayur mayur, akan menyediakan nutrisi seperti halnya beta karoten, vitamin C dan vitamin E. Ketiganya dipercaya dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Makanan nabati yang kaya antioksidan, dapat membantu mengurangi oxidative stress. Sementara yang mengandung beta karoten, dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan sel-sel yang dibutuhkan saat melawan penyakit dalam tubuh. Makanan yang disarankan, antara lain: ubi jalar, wortel, dan sayur mayur berdaun hijau.

Sementara vitamin C dan vitamin E, juga berperan sebagai anti oksidan yang dapat membantu menghancurkan radikal bebas. Tentunya keduanya juga mampu mendukung kekebalan alami dari tubuh. Sumber vitamin C yang dapat kita konsumsi, antara lain seperti brokoli, paprika merah, jeruk, strowberi, mangga, atau lemon. Sementara sumber vitamin E dapat kita jumpai pada kacang-kacangan, biji- bijian, bayam, dan brokoli.

Satu lagi yang dapat membantu meningkatkan sel-sel darah putih, adalah seng. Seng diketahui sebagai mineral yang dibutuhkan untuk melawan serangan makhluk asing dari luar tubuh. Sumber dari seng, antara lain kacang-kacangan, biji labu, polong-polongan, biji wijen, hingga miju. 

Istirahat yang Cukup

Selain belajar, berolah raga dan memperhatikan konsumsi makanan, para siswa juga memerlukan istirahat yang cukup. Satu hal yang dapat menghentikan olah raga, adalah ketika tubuh menunjukkan tanda-tanda lemas atau kurang sehat. Jika itu terjadi, para siswa diharapkan segera beristirahat dan menghentikan segala aktivitas olah raganya.

Tidur adalah istirahat yang penting, dan dibutuhkan untuk dapat memulihkan tenaga. Tanpa tidur yang cukup, akan dapat menyebabkan fungsi kekebalan tubuh menjadi tertekan. Penelitian yang dikutip oleh PCRM menyebut, bahwa mereka yang tidur kurang dari lima jam per hari, akan dimungkinkan untuk menderita flu, daripada mereka yang tidur dalam waktu yang lebih lama.

Agar dapat membantu diri untuk dapat tidur degan baik, para siswa disarakan untuk mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan dalam komposisi yang cukup. Salah satu studi menyebut diet yang kaya serat dan rendah lemak jenuh, akan dapat membantu tidur lebih dalam, dan bermakna lebih memulihkan. Tidur yang baik, adalah kondisi tidur yang dapat memulihkan tenaga, serta dapat menekan resiko terhadap masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, alzheimer, hingga obesitas.


Sumber:
pscrm[dot]org
Amby Burfoot dalam podiumrunner[dot]com
Ilustrasi Foto:
rri[dot]co[dot]id
 

Share :


Post Comment