Beri Kuliah Tamu di Unair, Prof. Ronald Lukens-Bull Tantang Mahasiswa Berani Penelitian di Luar Negeri
Jumat (30/11) baru lalu, bertempat di Aula Soetandyo, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, digelar kuliah tamu. Kala itu, Prof. Ronald Lukens-Bull diundang sebagai pemberi kuliah tamu. Ronald A. Lukens-Bull adalah guru besar antropologi dan studi religi pada University of North Florida. Ronald dikenal sebagai antropolog asal USA yang sudah lama melakukan penelitian di Indonesia.
Antropologi Religi
Terkait dengan budaya, religi merupakan suatu hal yang paling sensitif yang dimiliki oleh manusia. Di mana dalam hal ini, religi disebut telah mengalami pergeseran secara makna, dengan tanda-tanda seperti seringnya dikaitkan dengan permasalahan politik, dan kehidupan secara umum. Dalam materinya, secara ringkas Prof. Ronald Lukens-Bull mengatakan bahwa, “I shall define “religion” as an institution consiting of culturally patterned interaction with culturally postulated superhuman beings”.
Dalam hal ini “religi”, dinyatakan sebagai sebuah lembaga yang terdiri dari interaksi budaya berpola dengan makhluk-makhluk manusia hebat, yang didalilkan secara kultural. Prof. Ronald juga menekankan bahwa agama sebagai simbol, tidak harus paten dan bisa lebih fleksibel terhadap hal-hal lain. Ditambahkan olehnya, bahwa seorang antropolog harus selalu memegang pandangan holistik dan netral terhadap apa pun yang dihadapi. Melalui penelitiannya, antropolog mampu menyajikan pemahaman kepada masyarakat secara detail dan jelas.
Dalam sesi tanya jawab, Doktor lulusan Arizona State University ini, menjawab seluruh keresahan para mahasiswa dengan penjelasan yang “mendalam”. Di akhir sesi Prof. Ronald mengharap agar para mahasiswa antropologi di Indonesia, berani melakukan penelitian di luar zona nyaman mereka, yakni pada bidang etnografi di Indonesia. Karenanya, Prof. Ronlad menantang kepada para mahasiswa, untuk tidak takut melakukan penelitian di luar negeri. Sebab bidang kajian Antropologi di luar negeri, akan sangat dihargai.
Seperti halnya dirinya, di bawah US Fulbright Scholar Grant 2018, Prof. Ronald meneliti berjudul “Multicultural Nationalism as Piety:Nahdatul Ulama Youth and the Value of a Diverse State”. Penelitian ini mengkaji perkembangan historis dari nilai-nilai pluralisme dalam organisasi pemuda milik Nahdatul Ulama. Melalui penelitiannya, Prof. Ronald berharap analisisnya dapat didedikasikan untuk perdamaian, demokrasi, dan pluralisme agama. Selain itu, diharapkan juga akan dapat berkontribusi terhadap pemahaman tentang bagaimana menciptakan rasa saling pengertian dan mewujudkan perdamaian.