Merasa Peduli, Kampus Beri Dukungan Pada Peserta UTBK 2020
Ada yang berbeda dengan pelaksanaan UTBK-SBMPTN tahun 2020 ini. Setiap peserta dan juga orang tuanya, dituntut untuk update dalam mengakses setiap rujukan informasi terbaru seputar pelaksanaan UTBK tahun 2020. Tahun ini, para peserta UTBK 2020 tidak hanya harus mempersiapkan keikutsertaannya dalam ujian, namun juga harus menjaga kondisi fisik dan mentalnya. Dalam waktu singkat, mereka harus adaptif dan berusaha untuk selalu terhubung dengan pusat-pusat informasi yang dibutuhkan.
Khususnya di Surabaya, pada tiga hari sebelum pelaksanaan UTBK hari pertama, diterbitkanlah surat edaran Walikota Surabaya tentang pelaksanaan UTBK-SBMPTN tahun 2020. Surat edaran bernomor 421.4/5853/436.8.4/2020 itu memuat empat ketentuan penting. Setiap peserta UTBK diwajibkan untuk melaksanakan uji rapid test dengan hasil non reaktif atau Swab test dengan hasil negatif. Selain itu, panitia juga dituntut untuk menerapkan protokol kesehatan pada setiap tahapan kegiatan ujian.
Alhasil beberapa peserta UTBK tampak berbondong-bondong memadati beberapa Laboratorium yang tersebar di sekitar kediamannya. Pada sisi lain, beberapa kampus seperti Universitas Airlangga dan ITS diminta segera mempersiapkan tempat tes yang dilengkapi dengan fasilitas rapid test. Seperti diberitakan oleh ITS News, Prof. Adi Soeprijanto selaku Warek I menyatakan akan memberikan rapid test gratis bagi pemegang KIP-Kuliah.
Sementara Unair dilaporkan juga memberi pemeriksaan secara gratis. ”Kami berharap semoga nanti dapat di angka 20 ribu rapid test sehingga 60-70 persen peserta yang ada di Unair bisa dilayani dengan sebaik-baiknya. Ini pemeriksaanya gratis," ujar Prof. Nasih kepada News Unair.
Prof. Nasih selaku Rektor Unair mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Usai menerima surat edaran dari Walikota Surabaya, dengan cepat ia berkoordinasi dengan beberapa pimpinan daerah di Jawa Timur. Pihaknya berharap, para peserta bisa melakukan tes di daerah masing-masing. Beberapa pemerintah daerah seperti Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Kediri, dan Banyuwangi disebut telah memberikan respon melalui layanan langsung di lokasi masing-masing.
Sementara bagi mereka yang belum sempat melakukan tes, Unair menyediakan dua tempat yang terletak di kampus B dan kampus C, guna menggelar prosesi tes bagi para peserta UTBK tahap pertama. Hanya saja, peserta yang diterima adalah mereka yang hendak tes di hari yang sama dengan jadwal UTBK masing-masing.
Peserta UTBK Perlu Mendapat Dukungan
Mengetahui bahwa peserta yang datang ke Unair adalah mereka yang memiliki latar belakang yang beragam, maka panitia juga menyediakan masker, sarung tangan, alat tulis, cairan disinfektan dan hand sanitizer. Sadar akan kesulitan yang dihadapi oleh peserta, pada Senin (6/7) lalu tampak beberapa dosen dan mahasiswa Unair berinisiatif membagikan masker kepada peserta UTBK yang ditempatkan di Unair. Sebelum memasuki venue, dibagikan sekitar 3 ribu masker kepada peserta UTBK. Sedianya terdapat 10 ribu masker yang siap untuk dibagikan.
"Ini adalah bagian dari kepedulian UNAIR dalam mengimplementasikan protokol kesehatan, sebagai kampanye untuk mendorong orang untuk terus memakai topeng,” ujar Dr. Suko Widodo selaku perwakilan komunitas.
Sementara menurut dosen yang lain, pembagian masker di kampus adalah bagian dari kampanye bahwa kampus adalah tempat yang aman bagi siapa saja. “Kami mendistribusikan masker sebagai bukti bahwa kampus kami, terus menerapkan protokol kesehatan. Kampus adalah tempat yang aman bagi siapa saja yang melakukan kegiatan di dalamnya,” demikian terang Dr. Dewi Retno Suminar dari Fakultas Psikologi.
Dukungan yang lain, diberikan dari hasil kerjasama Universitas Airlangga dengan Badan Intelijen Negara (BIN), BPBD Jawa Timur, rumah sakit, serta dengan beberapa pihak lain. Kesemuanya bertujuan untuk memberi dukungan kepada para peserta UTBK 2020.
Sumber:
its[dot]ac[dot]id
news[dot]unair[dot]ac[dot]id
Ilustrasi foto:
news[dot]unair[dot]ac[dot]id