Aksi Positif dari Suporter untuk Penderita Kanker
Bonek, sebutan bagi pendukung setia Persebaya, klub sepak bola kebanggan arek-arek Suroboyo, kembali mencatat sejarah. Meski pada akhirnya hanya mencatat prestasi sebagai runner up pada penyelenggaraan Piala Presiden 2019, namun Bonek kembali menarik penilaian berbeda bagi profil suporter sepak bola. Bonek diambil dari istilah bondo nekat, sebuah ungkapan dialek Suroboyoan yang berarti "bermodal nekat". Nekat di sini, dapat diartikan sebagai keteguhan hati dan kemauan, untuk bersikeras dalam mendukung klub kesayangan mereka, yakni Persebaya. Dalam hal ini, apapun akan ditempuh dengan kebulatan tekad, agar dapat tetap setia untuk mendukung Persebaya.
Pada laga kontra PS Tira Persikabo, Jumat (29/3) lalu, Bonek memberikan bantuan kepada penderita kanker. Aksi simpati ini dilakukan saat jeda pertandingan babak pertama, dengan cara melemparkan boneka secara serentak ke tengah lapangan. Ribuan boneka tersebut, hendak disumbangkan kepada penderita kanker, khususnya bagi mereka yang masih anak-anak.
Apresiasi Positif untuk Aksi Bonek Bagi Penderita Kanker
Apa yang dilakukan Bonek tersebut, merupakan salah satu aksi positif, yang dapat dilakukan oleh suporter bola di tanah air. Tentu saja aksi dari Bonek kemarin, berhasil memantik apresiasi dari berbagai pihak. Suporter sepak bola, yang selama ini identik dengan kerusuhan, melalui aksi para Bonek, kini mampu memberikan wajah baru bagi image suporter bola di Indonesia.
Sebagaimana telah diberitakan oleh viva[dot]co[dot]id, bahkan kepala perwakilan UNICEF di Jawa, Arie Rukmantara pun, memberi acungan jempol. "Mereka memberikan harapan besar kepada anak-anak penderita kanker, melalui pesan positif lewat olah raga," ujar Arie. Menurutnya, dukungan moral adalah ahal yang sangat penting, bagi para penderita kanker. Itu bisa menjadi salah satu pendukung untuk pemulihan anak-anak penderita, yakni sebagai palliative care.
Sebagaimana dinyatakan oleh National Cancer Institute, bahwa palliative care, diberikan untuk meningatkan kualitas hidup pasien kanker. Ini merupakan jenis perawatan kenyamanan atau suportif. Siapa yang dapat memberikannya? Dikatakan oleh NCI, bahwa palliative care dapat diberikan oleh pekerja sosial sebagai bagian dari pemberian perawatan secara holistik yang berfokus pada masalah fisik, emosional, sosial, dan spiritual yang dihadapi oleh pasien kanker.
"Kami bangga, dengan apa yang sudah dilakukan para Bonekmania. Mereka bisa tetap jadi pendekar anak di masa depan," demikian tukas Arie kepada viva[dot]co[dot]id.
Bonek, Pioneer Suporter Indonesia
Memang harus diakui, bahwa Bonek, merupakan salah satu pioneer suporter sepak bola di tanah air. Aksinya pada akhir tahun 1980-an yang sanggup memobilisasi ribuan orang untuk datang ke Jakarta, merupakan aksi terorganisir pertama bagi keberadaan suporter sepak bola di Indonesia.
Menurut Rojil Nugroho Bayu Aji, S. Hum., M.A. kepada News Unair, Bonek dapat dikatakan sebagai pendukung modern pertama dan terbesar di Indonesia. Sejak tahun 1987, Bonek telah membentuk sebuah organisasi dukungan kepada Persebaya saat bermain di kandang lawan, melalui metode Tret Tet Tet. Menurut alumnus Unair yang sekarang mengajar di Unesa itu, Tret Tet Tet, adalah produk budaya Bonek guna mendukung tim favorit mereka bersaing di luar kota Surabaya.
Bahkan menurut Rojil, Bonek bisa dikatakan sebagai agama kedua. Hal ini yang kemudian membuat pihak asing, kemudian tertarik untuk melakukan penelitian tentang Bonek. Salah satunya adalah Dennies Pohl, mahasiswa Universitas Hamburg yang kini mengambil studi tentang budaya Asia Tenggara.
“Saya sangat ingin tahu tentang para pendukung sepakbola di sini (Indonesia), khususnya di Surabaya, Bonek. Saya ingin tahu lebih banyak,” ujar Denis Pohl kepada News Unair. Ia mengaku penasaran, guna memperoleh informasi yang dibutuhkan tentang Bonek. Untuk itu, ia bermaksud menyaksikan pertandingan Persebaya secara langsung.
Pada awalnya, ia mengaku tertarik ketika menonton pertandingan sepak bola ASEAN melalui Youtube. Karenanya, ia merasa kagum dengan para pendukungnya yang tampil menghibur ketika tim sepak bolanya bertanding. Rupanya, nyanyian atau yel yel yang dilakukan oleh Bonek, membuat Denis Pohl terkesan.
“Saya ingin tahu tentang peran mereka dalam mendukung sepak bola dan motivasi mereka untuk menjadi pendukung,” kata Dennies. Ia berharap, apa yang dipelajari selama di Indonesia, akan berguna bagi kelanjutan studinya di Jerman.
Sumber: goal[dot]com, viva[dot]co[dot]id, cancer[dot]gov, news[dot]unair[dot]ac[dot]id
Foto: goal[dot]com