ITS Diminta Bangun Kapal untuk Labuan Bajo
Siapa tak mengenal Labuan Bajo? Ini adalah salah satu destinasi wisata yang terkemuka di Indonesia. Tempatnya berada di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Setidaknya, labuan bajo memiliki 17 destinasi wisata berbeda. Yang paling terkenal, tentu saja adalah Taman Nasional Komodo.
Salah satu potensi yang masih bisa dikembangkan di sana, adalah akomodasi kapal. Setidaknya ada puluhan nama yang sudah cukup dikenal di sana. Diantaranya, ada Osiana Alo, Ayana Lako dia, Manta Mau Liveaboard, Situju, Komodo Boat, Nursalam, Thalassa Pinisi, Sail Komodo Flores, serta beberapa yang lain.
Satu lagi nama kapal yang kini meramaikan paket wisata di labuan bajo, adalah kehadiran Aqua Blu. Luxurious yacht itu, pada mulanya adalah bekas kapal perang Inggris, yakni HMS Beagle. Lalu, Aqua Blu didesain ulang pada tahun 2019. Kehadirannya, meramaikan kompetisi pada destinasi yang disinggahinya. Konon tak hanya di Labuan Bajo, Aqua Blu juga menyinggahi Bali, Banda Neira, Ambon, Sorong, Waisai, hingga Maumere.
Kapal Produk dalam Negeri
Kementrian Perhubungan RI, sudah menangkap potensi dari Labuan Bajo ini. Sebelumnya pada pertengahan tahun, pemerintah telah melakukan pengembangan pelabuhan labuan bajo, menjadi terminal penumpang. Sementara terminal kargo, dialihkan ke pelabuhan lain. Hal ini ditujukan untuk menata kawasan labuan bajo, agar dapat diintegrasikan dengan kawasan wisata lain yang ada di sekitarnya.
Selain itu, Menteri perhubungan juga menindaklanjuti instruksi Presiden RI agar dapat membangun kapal pariwisata produksi dalam negeri. Hal ini ditujukan agar wisatawan dapat menikmati pemandangan bawah laut di labuan bajo, sembari mengadopsi kearifan lokal.
"Saya ditugaskan oleh Pak Presiden untuk membangun kapal yang dapat melihat pemandangan bawah laut, untuk di Labuan Bajo dan Bunaken. Tetapi saya ingin bahwa kapal ini jangan dibeli dari luar negeri melainkan dibuat di dalam negeri. Kita tahu ITS punya keunggulan dalam mendesain dan melakukan persiapan-persiapan kapal, oleh karenanya saya datang ke pak rektor untuk bekerjasama membangun kapal ini," demikian ujar Menhub, Budi Karya Sumadi, saat berkunjung ke ITS di Surabaya beberapa waktu lalu.
Dikutip dari situs dephub[dot]go[dot]id disebutkan bahwa kapal yang diharapkan dari ITS, adalah kapal yang dibuat dengan desain yang mewah, namun juga memiliki kearifan lokal. "Misal kapal di Bunaken dengan gaya Manado, di Labuan Bajo dengan gaya NTT," imbuh Menhub.
Lebih jauh dipaparkan, bahwa kapal ini nantinya adalah kapal wisata yang dirancang sebagai eco glass bottom boat yang tembus pandang di bagian bawahnya. Tujuannya, agar para wisatawan dapat melihat ikan dan pemandangan bawah air dari atas kapal. Para penumpang, dapat menikmati panorama laut, tanpa harus menyelam ke dalam lautan.
Pada bagian dek kapal, akan tersedia tempat duduk penumpang yang berdampingan, dengan disertai jendela kaca yang transparan. Kapal ini akan dibuat dengan metodologi desain spiral, berukuran 80 GT yang akan dapat menampung sebanyak 60 penumpang, plus 4 orang anak buah kapal. Nantinya, kapal ini akan memiliki kecepatan maksimal hingga 12 knot.
ITS Hendak Produksi Dua Kapal
Rencananya, ITS akan memproduksi dua buah kapal yang nantinya akan ditempatkan di Labuan Bajo, dan Pulau Bunaken di Manado. Menurut menteri, hal ini memang dilakukan untuk mendukung sektor pariwisata yang ada di kedua wilayah tersebut. Ke depan, Menhub juga mengajak kepada pihak swasta, agar juga turut berinvestasi dalam membangun kapal-kapal pariwisata yang lain.
Sumber:
dephub[dot]go[dot]id
beritakapal[dot]com
tribunnews[dot]com
booking[dot]com
mediaindonesia[dot]com
Ilustrasi foto:
mediaindonesia[dot]com