Kementan Temukan Potensi Eucalyptus sebagai Anti Corona
Kabar gembira kali ini datang dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), telah ditemukan potensi antivirus dari salah satu tanaman yang sebelumnya dikenal sebagai ekstrak pembuat minyak atsiri atau eucalyptus.
Eucalyptus Berpotensi Cegah Virus Corona
Eucalyptus sendiri disebut memiliki 700 jenis, yang tersebar di seluruh dunia, dengan kandungan bahan aktif yang beragam. Kebanyakan masyarakat mengenal eucalyptus sebagai minyak kayu putih. Sebelumnya, minyak ini sering digunakan untuk menghangatkan tubuh. Eucalyptus disebut berasal dari Australia. Namun banyak ditemukan di Indonesia, Papua Nugini dan Filipina. Kini, eucalyptus dinyatakan mampu secara efektif membunuh virus Corona hingga 80 persen.
"Riset bersama ini untuk membuktikan kemampuan beberapa tanaman herbal termasuk membuktikan potensi antivirus eucalyptus terhadap beberapa virus," demikian ujar Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry, seperti dikutip dari situs Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.
Eucalyptus dinyatakan berpotensi untuk mencegah virus Corona. Namun dalam penelitiannya, Fadjry mengaku hanya mengujikannya kepada virus influenza H5N1, Gammacorona, dan Betacoronavirus Clade 2a sebagai model dari virus corona yang diuji secara in vitro. Diterangkan bahwa Alphacoronavirus dan Betacoronavirus secara umum menginfeksi mamalia, sedangkan Gammacoronavirus dan Deltacoronavirus dapat menginfeksi unggas, burung liar, babi, paus dan lumba-lumba.
Meski belum mengujikannya dengan virus Corona, namun Fadjry yakin bahwa hasil daya antivirus eucalyptus yang dilakukan Balitbangtan, dapat memberikan informasi ilmiah berbasis riset kepada masyarakat tentang potensi eucalyptus sebagai antivirus yang diharapkan juga dapat membantu mencegah penyebaran COVID-19. Menurutnya, penelitian ini dapat menjadi harapan baru bagi masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan eucapyptus dalam mencegah infeksi virus.
Sementara itu, Dr. Indi Dharmayanti, M.Si., selaku Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner menambahkan bahwa eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai antivirus dengan efektivitas membunuh virus 80 hingga 100 persen, tergantung jenis virus. “Termasuk terhadap virus Corona yang digunakan, serta virus influenza H5N1," ungkap dokter hewan yang satu ini.
Minyak atsiri eucalyptus memiliki senyawa 1,8 cineole yang juga disebut eucalyptol. Ini merupakan komponen utama dari minyak atsiri yang ditemukan dalam daun eucalyptus. Senyawa yang ada, dinyatakan memiliki aktivitas antivirus, anti inflamasi dan antimikroba.
"Senyawa ini juga dapat berfungsi menghambat replikasi coronavirus dengan mengikat protein Mpro yang terdapat pada virus," tukas Dr. Evi Savitri Iriani, Kepala Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Mpro atau CLpro sebelumnya diketahui bermanfaat dalam menyusun replika virus. Menurutnya, protein tersebut berperan dalam pematangan virus dan pembelahan polyprotein virus sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi.
Eucalyptus Segera Diproduksi Massal
Adapun manfaat lain dari eucalyptus adalah penghilang nyeri, pelega saluran pernafasan, menghilangkan lendir, mengurangi mual, mencegah penyakit mulut, dan juga dapat digunakan sebagai disinfektan luka.
Ke depan, prototipe dari eucalyptus ini akan segera dipatenkan, dan diantaranya akan digunakan sebagai aromatik antivirus berbasis minyak, ramuan inhaler, ramuan serbuk nanoenkapsulat, serta dalam bentuk minyak atsiri eucalyptus citridora.
"Balitbangtan membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser. Kami akan terus kembangkan dengan target utamanya pada korban terpapar virus covid 19," ujar Menteri Pertanian, Dr. Syahrul Yasin Limpo, MH., seperti telah diberitakan dalam website Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Untuk menindaklanjuti, pada akhir Mei lalu Balitbangtan telah menggandeng PT. Eagle Indo Pharma untuk pengembangan dan proses hilirnya. "Dengan kerja sama ini diharapkan semakin cepat proses pengembangan produk untuk tersedia. Sehingga dapat digunakan masyarakat, sebagai pencegahan pandemi virus Corona," demikian pungkas Fadjry.
Sumber:
indonesia[dot]go[dot]id
pertanian[dot]go[dot]id
litbang[dot]pertanian[dot]go[dot]id
pascapanen[dot]litbang[dot]pertanian[dot]go[dot]id
Ilustrasi foto:
litbang[dot]pertanian[dot]go[dot]id