Untuk Bersihkan Virus, Kini Bisa Gunakan Sinar UV
Ketika penyebaran virus Corona kian marak, mayoritas penduduk dunia beramai-ramai memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan. Bahkan para dokter pun menyatakan, bahwa perangkat kebersihan dan pencucian, adalah pertahanan pertama terhadap virus, mikroba, bakteri, dan makhluk mikro yang lain.
Seperti telah diberitakan oleh Edukota News, banyak hikmah yang muncul pasca menyebarnya wabah Corona. Tak terkecuali dengan teknologi pembersih yang kini kian dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya, adalah kebutuhan terhadap alat pembersih bagi alat yang melekat di kehidupan manusia.
Alat Milenial yang Melekat pada Kehidupan Manusia
Jika kita ditanya, apa alat yang saat ini paling dekat dengan kehidupan manusia, jawabannya tentu adalah smartphone. Tanpa kita sadari, smartphone adalah perangkat terdekat, namun juga memiliki potensi terbesar untuk terpapar.
Tanpa kita sadari, smartphone juga disentuh oleh jari jemari kawan kita. Lalu saat kita sedang menelpon, tentu juga ada bakteri yang keluar dari air liur. Belum lagi saat melakukan selfie atau mengambil angle foto yang menarik. Tentu kita akan berada di banyak tempat, seperti restoran, mall, toilet umum, toko buku, toserba, jalan raya, atau yang lain. Hal itu berarti, ponsel kita, akan berpotensi untuk bersinggungan dengan kuman, virus, atau partikel lain.
Perangkat lain, tentu adalah laptop atau komputer. Terlebih bagi komputer yang digunakan secara bersama-sama di tempat kerja. Potensi bahayanya, tentu lebih besar. Tidak hanya virus dan bakteri, bahkan kuman yang ditinggalkan oleh serangga, lalat, atau kutu busuk, juga berpeluang ada di komputer.
Teknologi Sinar UV
Sebelumnya, sudah ada teknologi yang mampu mensterilkan ponsel. Namun hanya mampu menangani satu ponsel, dalam satu waktu. Nah, baru-baru ini terdapat perangkat baru yang ditengarai bisa lebih baik, lebih kuat dan lebih bisa digunakan untuk sekian perangkat sekaligus.
Alat baru ini disebut UV pathogen eliminator. Hanya dalam waktu satu detik, tanpa menggunakan zat kimia apapun, alat ini mampu membersihkan lingkungan. Jika menggunakan zat kimia, lingkungan yang bersih akan meninggalkan aroma dan efek sampingan dari bahan kimia yang digunakan.
Cara kerja alat ini, cukup dengan cara menggesek dengan cahaya UV, lalu kemudian dibersihkan kembali dengan kain bersih. Untuk menjaga keselamatan mata atas paparan sinar UV yang kuat, maka alat ini didesain hanya akan menyala ketika sinar menunjuk ke bawah. Kemudian sinar UV akan menyerang dinding sel bakteri dan virus, hingga membuatnya tidak dapat bereproduksi.
DNA bakteri yang dipapari sinar, akan menjadi hancur. Perangkat baru ini, juga dapat menghilangkan kapang dan jamur dari permukaan, serta mikroorganisme pemicu alergi lainnya. Dampaknya, masyarakat dapat menekan alergi, ruam, hingga ingusan yang tiba-tiba muncul.
Mengapa demikian? Karena sinar UV-C bersifat germisidal, Karenanya, ia mampu menonaktifkan DNA bakteri, virus, dan patogen lainnya, sehingga menghentikan kemampuannya untuk berkembang biak. Akibatnya, penyebab penyakitpun, dapat terhenti. Sinar UV-C mampu merusak asam nukleat pada mikroorganisme dengan membentuk ikatan kovalen antara basa tertentu dalam DNA. Hal inilah yang kemudian dapat mencegah replikasi, sehingga organisme tidak dapat bereproduksi.
Ketika organisme berusaha untuk mereplikasi, maka ia tetap akan mati. Karenanya, teknologi baru ini pun, sekarang juga digunakan oleh dokter dan perawat yang menangani penyakit menular. Rumah sakit, disarankan untuk menggunakan sinar UV ini, agar patogen pada perangkat medis bisa dikurangi.
Sumber:
en[dot]nexttech[dot]com
Ilustrasi foto:
en[dot]nexttech[dot]com