Teknologi Baju Renang, Kini Tumbuh sebagai Faktor Penentu Prestasi
Semua atlet berusaha untuk menjadi yang tercepat. Siapa yang tercepat, namanya akan dikenang sebagai peraih rekor. Hal ini yang kemudian menyadarkan, bahwa penelitian berpotensi lebar untuk tak hanya menjadi menara gading di kampus. Penelitian, terbukti dapat membantu kinerja dan memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih baik. Terlebih untuk peningkatan prestasi di bidang olah raga.
Teknologi Mizuno adalah salah satunya. Setelan celana renang Mizuno dewasa ini, telah diakui sebagai baju balap paling populer. Sejak tahun 2016, banyak perenang di Amerika Serikat yang menggunakan Mizuno. Bahkan perenang dari Amerika Utara, hingga hari ini, masih harus memesan langsung dari Jepang.
Salah seorang perenang, bahkan mengaku memenangkan tujuh medai emas pada FINA World Championships, dengan menggunakan pakaian dari Mizuno. Sejak saat itu, beberapa perenang lain seperti Vlad Morozov atau Blake Pieroni secara terus terang, mengaku telah menggunakan Mizuno.
Misalkan saja pada produk The Mizuno GX-Sonic III, sengaja didesain dengan kompresi yang fokus pada batang tubuh dan paha belakang. Hal ini bertujuan, agar terjadi pengurangan tarikan (maximum drag reduction) dan merampingkan gerakan berenang dan menendang (kicking motion). Manfaatnya begitu terasa, ketika pertama kali melakukan aksi mendorong di bawah air.
Produk berteknologi lain, ada juga yang digunakan untuk renang jarak menengah dan mereka yang spesialis untuk gaya dada. Fleksibilitas rotasi pinggul akan terakomodir di sana. Pakaian renang yang digunakan, didesain tak hanya menjaga agar otot terkompresi dengan baik, namun juga perasaa nyaman ketika menggunakannya. Selain itu, terbukti dapat mengurangi gesekan dengan permukaan air.
Disamping Mizuno, produk berteknologi tinggi lain adalah Speedo, Arena, dan Adidas. Praktis penyelenggaraan Olimpiade 2008 yang mengusung moto "Satu Dunia, Satu Impian", seakan menjadi ajang adu tanding dari para produsen olah raga berteknologi tinggi.
Berpotensi Melanggar Aturan
Namun demikian, beberapa teknologi yang memudahkan, berpotensi dijalankan secara ilegal. Namun dengan adanya teknologi, tingkat daya apung pakaian, juga berpotensi melanggar aturan lomba. Campuran lapisan poliuretan yang ada, disebut dapat mengganggu sisi kompetisi renang.
Misalnya saja yang dialami oleh Speedo. Sejak digunakan oleh atlet renang dunia, Speedo menyatakan bahwa baju renangnya telah digunakan untuk mencatat 37 rekor baru dunia. Namun demikian, penggunaan teknologi yang mampu meningkatkan data apung, membuat produsen lain menyebut kompetisi berjalan unfair. Demikianlah, teknologi pakaian renang, kini telah tumbuh sebagai faktor penentu raihan prestasi. Jika tidak dikendalikan dengan baik, maka setiap perenang akan terus mengalami dilema. Berenang dengan baju berteknologi tinggi, namun berpotensi menerima denda besar, atau berenang dengan baju renang biasa, namun menghadapi peluang kekalahan yang lebih besar dari kompetitor.
Ukuran Baju
Terkait dengan ukuran baju, juga telah mendapat perhatian khusus. Dukungan teknologi dengan setelan ukuran yang tidak tepat, ternyata dapat mendatangkan permasalahan baru. Seluruh pakaian harus sangat pas, dengan perenang yang menggunakannya. Karenanya, seorang perenang dapat menghabiskan waktu 15-20 menit, untuk memastikan kenyamanan ukuran bajunya.
Meski terbuat dari bahan bermutu tinggi, namun kemungkinan untuk rusak, tetak akan ada. Sehingga, seorang perenang dituntut untuk berhati-hati, melakukan dengan perlahan, setiap inci demi inci. Jika tidak berhati-hati, maka lapisan dalam yang direkatkan dengan selotip, akan dapat pecah atau robek. Hal ini tentunya, akan sangat mengganggu konsentrasi yang dibutuhkan perenang, sesaat sebelum perlombaan berlangsung.
Baju renang yang dikeluarkan oleh Mizuno misalnya, menyediakan beberapa ukuran. Mulai dari 2XS hingga ukuran XL. Sementara Speedo menggunakan ukuran Hips (CM/IN), dan Waist (CM/IN).
Sumber: yourswimlog[dot]com, proswimwear[dot]co[dot]uk
Ilustrasi foto: muzunousa[dot]com